Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menjelaskan bahwa rapat paripurna kali ini mengagendakan Laporan Hasil Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2020 dan bukan untuk pengambilan keputusan.
- Bertilia Puteri
- Selasa, 09 Juli 2019 - 20:50 WIB
WowKeren - Rapat paripurna ke-21 DPR masa persidangan V tahun 2018-2019 digelar pada Selasa (9/7). Rapat paripurna kali ini membahas soal laporan hasil pembicaraan pendahuluan RAPBN 2020 dan RKP 2020, serta pandangan fraksi mengenai RUU tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2018 yang diajukan pemerintah.
Berdasarkan catatan hitung manual, hanya 60 anggota dewan yang hadir rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Utut Adianto. Padahal, total keseluruhan anggota ada 560 orang.
Namun, hitungan manual ini berbeda dengan yang dicatat oleh Setjen DPR dan dibacakan pimpinan sidang. "Berdasarkan catatan sekretariat jenderal, (daftar hadir) telah ditandatangani sekitar 281 orang dari 560 anggota. Dengan demikian, kuorum telah tercapai," ujar Utut saat membuka rapat di ruang Paripurna DPR.
Menanggapi ratusan kursi kosong tersebut, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pun buka suara. Fahri rupanya memaklumi para rekannya di parlemen yang tidak menghadiri rapat paripurna pada masa sidang belakangan ini.
Fahri pun menjelaskan bahwa rapat paripurna yang mengagendakan Laporan Hasil Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2020 tersebut bukan untuk pengambilan keputusan. Selama memenuhi syarat untuk dilanjutkan alias kuorum, maka rapat paripurna tetap berjalan seperti biasa.
"Tadi tidak ada pengambilan keputusan, ungkap Fahri di Kompleks Parlemen Senayan pada Selasa (9/7). "Jadi, biasanya kalau tidak ada pengambilan keputusan, maka tidak ada kepentingan harus ada di ruangan, meskipun semua tanda tangan."
Selain itu, Fahri juga mengklaim bahwa para anggota dewan yang tak hadir dalam ruang paripurna tetap memantau lewat ruangannya masing-masing. Pasalnya, dalam setiap ruangan anggota, terhubung siaran televisi atau streaming terkait pembahasan agenda rapat paripurna.
"Karena tidak ambil keputusan, maka liat lewat TV saja. Setiap ruangan anggota, ada tv kabel untuk ikut," jelas Fahri. "Yang penting, tidak sampai gagalkan pengambilan keputusan, karena keputusan itu kan yang penting. Di pertemuan Paripurna akan datang, ada keputusan voting dan saya kira itu momennya."
Fahri sendiri diketahui absen dari rapat paripurna tersebut. Selain Fahri, Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga tak tampak.
(wk/Bert)
