Prabowo Nyatakan Siap Dukung Jokowi, Pengamat Nilai Sinyal Kuat ke Arah Koalisi
Nasional

Dalam pertemuannya dengan Joko Widodo di Stasiun MRT Lebak Bulus pada Sabtu (13/7), Prabowo Subianto mengaku siap mendukung pemerintah apabila dibutuhkan.

WowKeren - Joko Widodo dan Prabowo Subianto diketahui telah bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus pada Sabtu (13/7) kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengaku siap mendukung pemerintahan Jokowi apabila dibutuhkan.

"Saya ucapkan selamat bekerja. Saya ucapkan selamat tambah rambut putih," tutur Prabowo kepada Jokowi dalam pertemuan tersebut. "Menjadi Presiden adalah mengabdi, jadi masalah yang dipikul besar, kami siap membantu demi kepentingan rakyat."

Pernyataan Prabowo tersebut lantas dinilai oleh pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, sebagai sinyal kuat Partai Gerindra ke arah koalisi. Emrus menyebut bahwa pernyataan tersebut sudah sangat jelas.

"Saya kira tidak perlu dianalisa dari komunikasi politik. Pernyataan itu sangat eksplisit," ungkap Emrus dilansir Okezone pada Selasa (16/7). "Jadi tidak perlu kita harus dalami lebih lanjut, kalimat itu maknanya bergabung dengan pemerintah."

Menurut Emrus, analisa tersebut didasarkan pada posisi Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa Gerindra ingin masuk ke dalam eksekutif.


"Pernyataan mendukung pemerintahan berkeinginan kuat jadi koalisi Jokowi," terang Emrus. "Berbeda kalau dikatakan kita siap kontrol pemerintah, kalau itu tidak bergabung (ke koalisi)."

Emrus sendiri berpandangan bahwa tak ada salahnya Jokowi menangkap sinyal politik Prabowo tersebut. Pasalnya, Emrus menilai bergabungnya Prabowo akan menguntungkan kepemimpinan Jokowi pada periode kedua ini.

"Saya kira Jokowi tidak salah juga jika tangkap bola tersebut," terang Emrus. "Sebab kebersamaan Jokowi dan Prabowo bangsa ini bisa lebih melejit untuk program kerakyatan dan visi indonesia."

Di sisi lain, pertemuan Jokowi dan Prabowo sendiri juga menuai kritik dari sejumlah pihak. Beberapa pihak menuding Partai Gerindra, sebagai kendaraan politik utama Prabowo, melakukan pertemuan demi mengejar jatah kursi di kabinet.

Menanggapi hal tersebut, politikus Gerindra Andre Rosiade mengaku tak terima. Andre mengkritik balik rekan koalisinya yang seolah gagah mengambil sikap oposisi. Padahal, menurutnya, rekan-rekannya di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga itu tak berani pasang badan terhadap pendukung 02 yang memiliki masalah hukum.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait