Wacana Putar Lagu Karya Wali Kota Depok di Lampu Merah Diprotes DPRD
Nasional

Pemkot Depok telah merilis lagu berjudul 'Hati-Hati' yang rencananya akan diputar di lampu merah. Lagu tersebut diciptakan dan dinyanyikan sendiri oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris.

WowKeren - Pemerintah Kota Depok diketahui telah melempar wacana untuk memutar lagi di sejumlah lampu merah. Wacana tersebut dinilai dapat menangkal risiko stres akibat macet yang semakin marak terjadi di Depok.

Pemkot Depok sendiri telah merilis lagu berjudul "Hati-Hati" yang akan diputar di lampu merah. Lagu tersebut diciptakan dan dinyanyikan sendiri oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris.

Video lagu tersebut dapat dilihat di kanal YouTube "Dishub Depok". "Iya, sudah (ada lagunya). Silakan minta videonya ke Dishub Depok," terang Wali Kota Idris dilansir Kumparan pada Selasa (16/7).

Sebelumnya, Idris telah menjelaskan bahwa lagu tersebut akan diputar di lampu merah pada Sabtu atau Minggu pekan ini. Hal tersebut merupakan salah satu upaya Pemkot Depok untuk menertibkan para pengendara.


"Itu salah satu ini saja, salah satu alternatif untuk memberikan sosialisasi rambu-rambu lalu lintas dan tertib lalu lintas, tujuan utamanya itu dengan cara memperdengarkan arahan-arahan langsung di titik-titik simpangan," terang Idris. "Misalnya ada suara saya kepada Bapak silakan apa namanya gunakan jalan sesuai rambu lalin, dan sebagainya. Di antaranya adalah dengan lagu."

Wacana pemasangan lagu di lampu merah ini lantas diprotes oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Hendrik Tangke Allo. Menurut Hendrik, wacana tersebut malah akan memperpanjang kemacetan di Kota Depok.

"Kalau tujuannya untuk mengatasi stres masyarakat hadapi macet, bukan itu solusinya dong," ungkap Hendrik. "Malah nanti orang betah di lampu merah dan semakin panjang macetnya."

Selain itu, Hendrik juga mengkritik Pemkot Depok yang dinilainya jarang mengadakan pembangunan jalan baru meski jumlah kendaraan terus meningkat. "Jadi sebenarnya kalau mau buat program yang sifatnya untuk melayani masyarakat sudah harus dipikirkan, tidak hanya buang wacana ke publik," terang Hendrik.

Menurut Hendrik, wacana tersebut sebaiknya dilaksanakan di taman kota atau alun-alun, bukan lampu merah. "Karena di taman lah orang melepas penat dari aktivitas sehari-harinya. Mereka bisa baca buku di taman atau rekreasi bersama keluarga sambil mendengarkan lagu-lagu daerah biar suasananya jadi lebih akrab," pungkas Hendrik.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait