Densus 88 Ringkus Teroris Rekan Pelaku Bom Bunuh Diri Filipina
Nasional

JAD merupakan kelompok yang bertanggung jawab atas sejumlah aksi teror. Salah satu yang terbaru adalah aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Filipina pada awal 2019 lalu.

WowKeren - Jejak aksi terorisme di Indonesia begitu panjang dan berliku. Berbagai kelompok terorisme yang berafiliasi dengan jaringan internasional pun satu-persatu diringkus oleh kepolisian melalui Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

Yang terbaru, Densus 88 berhasil meringkus terduga teroris bernama Novendri alias Abu Zahran alias Abu Jundi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Kamis (18/7). Novendri sendiri merupakan bagian dari jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok ini pun berkaitan dengan pelaku bom bunuh diri di Filipina pada Januari 2019 lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Dedi Prasetyo menyatakan bahwa Novendri memiliki koneksi dengan JAD di sejumlah wilayah Indonesia. Mulai dari Lampung, Sibolga, dan Bekasi.

"Ia memiliki koneksi dengan JAD di daerah lain di Indonesia (Lampung, Sibolga, Bekasi) dan luar negeri," terang Dedi di Mabes Polri, Selasa (23/7). "Dia juga punya koneksi ke Mujahidin Indonesia Timur (MIT)."


Penangkapan Novendri lantas berujung pada pengungkapan sosok yang mengendalikannya. Adalah Saefulah alias Chaniago yang memberikan uang kepada Novendri untuk kemudian diteruskan kepada kelompok-kelompok teror lainnya.

"Untuk Novendri ini ada pengendalinya. Mastermind-nya bernama Saefulah. Untuk yang bersangkutan (Saefulah) sudah diterbitkan DPO oleh Densus 88," jelasnya, dilansir dari Suara. "Dia yang memberi uang kepada Novendri untuk diteruskan ke kelompok-kelompok teroris di Indonesia."

Selain mengungkap keberadaan Saefulah, diringkusnya Novendri membuat polisi juga mengetahui dua orang lain, yakni Yoga dan Abu Saidah. Yoga merupakan orang yang dipercaya Saefulah untuk mendanai anggota JAD di Kalimantan Timur. Yoga sendiri saat ini sudah berhasil ditangkap oleh kepolisian di Malaysia. Sedangkan Abu Saidah masih menjadi buronan Densus 88.

"Untuk Saefulah ini, dia mengontrol beberapa pelaku yang ada di Indonesia. Antara lain adalah tersangka Yoga yang merupakan JAD Kaltim, yang sudah ditangkap," katanya. "Yoga juga menggantikan perannya Andi Baso sebagai jembatan penghubung antara kelompok ISIS atau JAD Indonesia maupun yang ada di Filipina."

Untuk diketahui, Andi Baso merupakan salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi pelaku bom bunuh diri di sebuah gereja di Filipina pada awal 2019 lalu. Namun hingga kini Andi masih belum tertangkap.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait