Data Konsumen Diduga Bocor Dipakai Perusahaan Fintech, Gojek dan Tokopedia Buka Suara
Nasional

Baik Gojek maupun Tokopedia membantah kabar tersebut. Keduanya menegaskan bahwa mereka senantiasa menjaga kerahasiaan data-data konsumen mereka sehingga tidak ada yang namanya kebocoran.

WowKeren - Baru-baru ini beredar informasi di media sosial yang membeberkan adanya temuan mengenai database pengguna Tokopedia, Gojek dan Grab yang dapat diambil oleh perusahaan fintech atau aplikasi pinjaman online. Data-data tersebut diduga digunakan oleh perusahaan fintech ilegal untuk menjerat konsumen.

Terkait hal ini, VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak selaku manajemen Tokopedia menegaskan bahwa tidak ada kebocoran terhadap data konsumen ke aplikasi pihak ketiga. Ia memastikan bahwa data pengguna aplikasinya tersimpan dengan baik.

"Kami ingin menyampaikan bahwa Tokopedia tidak menemukan adanya kebocoran atau pembobolan data oleh pihak ketiga terhadap data rahasia pengguna kami," kata Nuraini dilansir dari Kompas, Senin (29/7). "Data yang dimaksud adalah data pengguna yang memang bersedia memberikan akses untuk mempublikasikan datanya melalui aplikasi peminjaman uang pihak ketiga yang dimaksud."

Ia menuturkan bahwa menjaga kerahasiaan data konsumen adalah prioritas Tokopedia. Hal ini mengingat bisnis Tokopedia sebagai platform e-commerce berkutat dalam hal reputasi dan kepercayaan.


"Bisnis Tokopedia adalah bisnis reputasi dan kepercayaan," lanjut Nuraini. "Maka kerahasiaan dan keamanan data pribadi pengguna merupakan salah satu prioritas utama dalam bisnis Tokopedia."

Hal senada juga disampaikan oleh pihak Gojek Group. Chief Corporate Affairs Gojek Group Nila Marita menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan akses data pribadi konsumen maupun mitra mereka ke pihak ketiga.

"Kami tidak pernah menjual atau memberikan akses terhadap data pribadi pelanggan maupun mitra kami," kata Nila, Senin (29/7). Kepada pihak ketiga seperti ke fintech ilegal sebagaimana yang diberitakan di beberapa media."

Gojek mengimbau agar para pelanggan maupun mitra pengemudi untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi di perangkat elektronik. "Kami juga menghimbau para pengguna dan mitra untuk mengakses layanan jasa keuangan yang resmi dan diawasi OJK," lanjut Nila.

Sebelumnya, seorang pengguna Facebook membeberkan temuan database aplikasi pinjaman online ilegal. Database itu berisi ribuan data pengguna seperti nomor telepon, alamat, nomor KK, KTP, hingga foto selfie.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait