BMKG Sebut Gempa di Banten Bukan Disebabkan Aktivitas Gunung Anak Krakatau
Nasional

BMKG sebut gempa dengan magnitudo 6,9 di Banten bukan disebabkan oleh aktivitas Gunung Anak Krakatau. Hal ini disebabkan lokasi gempa yang cukup jauh sekitar 100-200 km.

WowKeren - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan jika tidak ada gejala aktivitas dari Gunung Anak Krakatau terkait gempa bumi dengan magnitudo 6,9 SR yang terjadi di Banten. Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati hal ini dikarenakan posisi Gunung Anak Krakatau yang jauh dari pusat gempa.

"Tidak ada gejala Gunung Anak Krakatau, tidak terekam karena cukup jauh ratusan kilometer. Lebih dari 100 km atau sekitar 200 km,” jelas Kepala BMKG di kantornya, Jumat (2/8) malam. “Tidak ada potensi vulkanik, khusus gempa ini tidak ada indikasi ke sana. Karena di dekatnya tidak ada gunung api."

Dwikorita juga menuturkan jika gempa bumi berkekuatan 6,9 SR tersebut terletak di bawah permukaan laut Samudera Hindia. Ia menerka gempa yang berpusat di Banten tersebut dikarenakan adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia.

Di lain pihak, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat berdasarkan data Unites States Geological Survey (USGS), gempa yang terjadi pada Jumat (2/8) malam tersebut memiliki kedalaman 42,8 km serta pada koordinat 104.806° BT dan 7.29° LS.


Dalam siaran resminya, PVMBG menjelaskan faktor yang diduga menjadi penyebab gempa adalah aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. "Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia," demikian pernyataan PVMBG.

Seperti yang sudah diberitakan pada Jumat (2/8) malam telah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 6,9 yang berpusat di Banten. Guncangan dari gempa tersebut juga terasa hingga Jakarta, Bandung, Depok, Pandeglang, Yogyakarta, hingga pesisir selatan Lampung.

Tak lama setelah gempa, BMKG juga sempat mengumumkan peringatan dini tsunami di 5 wilayah yakni Pandeglang Bagian Selatan, Pandeglang Pulau Panaitan, Lampung-Barat Pesisir-Selatan, Pandeglang Bagian Utara, dan Lebak.

Namun, peringatan tersebut sudah diakhiri pada Sabtu (3/8) pagi dan warga sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing. “Potensi ancaman tsunami diakhiri, artinya warga sudah boleh kembali. Jangan di dataran tinggi terus, selama rumahnya masih kokoh atau utuh jangan panik," imbuh ketua BMKG.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru