Uji Coba Diterapkan, Ini '1001 Cara' Supir Omprengan Siasati Perluasan Ganjil Genap
Nasional

Uji coba perluasan ganjil genap telah diterapkan di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Melihat itu sejumlah pengendara kendaraan pelat hitam atau omprengan memiliki 1001 cara untuk menyiasati kebijakan tersebut.

WowKeren - Uji coba perluasan ganjil genap telah diterapkan di sejumlah ruas jalan di Jakarta mulai Senin (12/8). Sejumlah pengendara angkutan berpelat hitam atau yang kerap disebut omprengan punya cara sendiri dalam menyiasatinya.

Salah satu sopir omprengan bernama Dedi Undi (47) menilai jika kebijakan ganjil genap ini tidaklah efektif karena mudah disiasati oleh pengendara termasuk dirinya. Ia juga mengaku kerap "kucing-kucingan" denga polisi atau petugas Dinas Perhubungan DKI di area tersebut pada saat jam sibuk.

Biasanya Dedi mengangkut penumpang dari kalangan pekerja kantoran di Kota Bekasi menuju kawasan Kuningan. Dengan adanya uji coba ganjil genap di lintasan Tol Jakarta-Cikampek, ia akan mengambil jalur alternatif Jalan Kalimalang-Cawang sebagai alternatif.

"Ongkosnya Rp 22.000 per penumpang. Kalau sudah sampai di kawasan Otista jalur Cawang-Tanjung Priok pada jam operasional ganjil genap saya lihat situasi dulu. Kalau ada petugas ya saya parkir dulu di tempat aman," ujar Dedi saat ditemui di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (13/8). "Kalau gak ada petugas yang jaga, saya lewat aja kan gak ada yang mengawasi.


Lain Dedi lain lagi Monang (43), sopir omprengan yang satu ini menyiasati perluasan uji coba ganjil genap dengan menyimpan 2 pelat nomor dengan akhiran ganjil dan genap pada kendaraannya. Ia mengaku penggunaan kedua pelat ini akan disesuaikan dengan tanggal ganjil atau genap ketika uji coba berlaku.

"Pelat nomor yang saya pakai hari ini ganjil. Sebenarnya ini pelat adik saya karena kebetulan tanggal ganjil. Besok baru saya pakai pelat yang asli (genap)," kata Monang. Ia juga menilai jika kebijakan yang dibuat Pemprov DKI tersebut perlu dikaji ulang.

Menurut Morang moratorium kendaraan dan pembatasan mobil tua lebih efektif untuk mengurangi populasi kendaraan di ibu kota. Sebab yang sudah-sudah saja gagal. Buktinya jalanan masih macet. "Kalau mau serius berlakukan moratorium kendaraan dan mobil tua juga harus dibatasi di Jakarta," kata Monang.

Sebelumnya uji coba perluasan ganjil genap mulai diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta mulai Senin (12/8) kemarin hingga 6 September mendatang. Kebijakan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk menurunkan kadar polusi udara di Ibu Kota.

Kebijakan ganjil genap ini telah diberlakukan di 25 ruas jalan di ibu kota. Sama seperti sebelumnya, ganjil genap diterapkan pada Senin hingga Jumat, kecuali akhir pekan dan hari libur nasional mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan pukul 16.00-21.00 WIB.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait