Ini Pesan Rohaniawan Romo Benny Terkait Kasus 'Hina Salib' Ustaz Abdul Somad
Nasional

Video ceramah Ustaz Abdul Somad yang menghina Salib telah beredar dan terancam merusak hubungan antarumat beragama di Indonesia. Terkait kasus tersebut, Rohaniawan Romo Benny menyampaikan pesan sebagai berikut.

WowKeren - Beredarnya video pernyataan Ustaz Abdul Somad yang menyinggung simbol salib di Gereja Katolik telah menjadi polemik di masyarakat. Karena itu Rohaniwan Antonius Benny Susetyo mengimbau seluruh umat Katolik untuk tidak risau terkait beredarnya video tersebut.

"Umat Katolik tidak perlu risau dan reaktif terhadap viralnya video tersebut. Ini saatnya kami menerapkan ajaran Kristus, yakni belas kasih, mengampuni sesama," kata Romo Benny dilansir Antara Jakarta, Minggu (18/8).

Benny juga menyebutkan jika Ustaz Abdul Somad perlu mengeluarkan pernyataan maaf. Hal itu dibutuhkan untuk meredam potensi ketegangan antar umat beragama yang terjadi akibat pernyataan ustaz lulusan Universitas Al-Azhar Mesir itu. Ia juga berpesan agar pemuka agama lain juga menyampaikan pernaytaan yang bisa membuat publik tenang terkait kasus tersebut.

Sebelumnya, telah beredar potongan video ceramah Ustaz Abdul Somad yang mengatakan bahwa dalam hukum Islam, Salib adalah tempat bersarangnya jin kafir. Hal itu ia sampaikan guna menanggapi pertanyaan salah satu anggota jemaahnya yang hatinya terasa menggigil ketika melihat salib.


Romo Benny sendiri menjelaskan jika corpus yang disinggung itu adalah simbol patung tubuh Yesus yang bagi umat Katolik diyakini sebagai penggenapan nubuat para nabi akan Sang Mesias, pengajaran akan keadilan Allah, pengajaran kasih Allah dan pengingat untuk saling mengasihi.

"Corpus Kristus itu diimani sebagai pengorbanan Kristus dalam pewartaan, wafat, dan kebangkitan Yesus. Pasalnya, tidak mungkin ada kebangkitan Kristus tanpa sengsara dan wafat-Nya disalib," ujar Romo Benny.

Setelah video ceramahnya viral, Ustaz Abdul Somad telah mengklarifikasi jika substansi ceramahanya tersebut hanya sekedar untuk menjawab pertanyaan dari salah satu jemaah dan bukan untuk merusak hubungan antarumat beragama di Indonesia. Klarifikasi tersebut telah diunggah dalam akun Youtube milik FSRMM TV pada Minggu (18/8).

Somad menjelaskan jika ceramah yang mengundang polemik itu dilakukan di Masjid An-Nur Pekanbaru sekitar tiga tahun lalu. Dan substansi ceramah tersebut hanya untuk menjawab pertanyaan dari jamaah tentang patung dan kedudukan Nabi Isa AS yang tertera dalam Alquran dan Sunah Nabi Muhammad SAW.

"Itu pengajian di dalam masjid tertutup, bukan di stadion. Bukan di lapangan sepak bola, bukan di TV. Tapi untuk internal umat Islam menjelaskan pertanyaan tentang patung dan tentang kedudukan nabi Isa AS untuk orang Islam dalam Alquran dan sunnah Nabi Muhammad SAW," jelasnya.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait