Tanggapi Kontroversi Zakir Naik, PM Malaysia Singgung Soal Politik Rasial
Facebook/zakirnaik
Dunia

PM Malaysia, Mahathir Mohamad, menilai Zakir Naik tengah berusaha mengintervensi ranah politik di negaranya. Padahal, menurutnya, status Zakir Naik sebagai 'tamu' tak memberinya akses untuk bertindak sedemikian jauh.

WowKeren - Kontroversi yang menyeret penceramah terkemuka asal India, Zakir Naik masih hangat dibicarakan. Yang terbaru, Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad ikut buka suara soal polemik ini.

Mahathir menilai isi ceramah Zakir Naik, yang menyinggung soal etnis Tionghoa dan India di Malaysia, bersifat menghasut. Tindakan ini, jelas Mahathir, menunjukkan bahwa Zakir Naik berupaya menyebarkan ujaran kebencian demi politik rasial.

Ucapan Zakir Naik itu, jelas Mahathir, telah melanggar hak istimewa sang ulama sebagai warga asing dengan status permanent resident. Untuk diketahui, Zakir Naik menyandang status permanent resident di Negeri Jiran sejak 2015 lalu.

"Pertama, saya tidak tahu siapa yang memberikannya status PR (permanent resident)," kata Mahathir dalam konferensi pers seusai peluncuran "62nd International Statistical Institute World Statistics Congress 2019" pada Minggu (18/8) waktu setempat. "Tapi sebagai seorang PR, Anda tidak bisa berpartisipasi dalam politik."


"Guru-guru agama bisa berkhotbah, tapi dia (Zakir Naik) tidak melakukannya," imbuhnya, menegaskan bahwa isi ceramah Zakir Naik bukanlah wujud penyebaran agama Islam. "Dia bicara soal memulangkan warga etnis China ke China dan warga etnis India ke India. Itu politik."

Ia pun menyayangkan tindakan Zakir Naik yang dinilai lancang tersebut. Pasalnya, jelas Mahathir, bahkan pemerintahannya pun berhati-hati agar tidak menyinggung soal isu sensitif seperti ras di Malaysia yang kaya akan etnis.

"Jika Anda ingin bicara soal agama, silakan, itu diizinkan. Kami tidak ingin menghentikannya dari aktivitas tersebut," tegasnya. "Tapi ini cukup jelas bahwa dia ingin berpartisipasi dalam politik ras di Malaysia. Sekarang, dia membangkitkan perasaan rasial. Itu buruk."

Untuk diketahui, nama ulama kondang Zakir Naik tengah menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Pasalnya, sang penceramah diketahui menyampaikan ujaran yang memicu kebencian antara pemeluk agama dan etnis dalam isi khotbahnya.

Menanggapinya, sejumlah elite pemerintah Malaysia pun mengungkapkan kritikan mereka. Gelombang kritikan ini pun dinilai berpotensi menyebabkan Zakir Naik, yang sudah mengantongi izin tinggal selamanya (permanent resident) di Malaysia, untuk dideportasi kembali ke India.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait