Muktamar PKB di Bali Dihadiri Jokowi, Namun Disindir Soal Dosa Pada Gus Dur Lewat Spanduk
Nasional

Selain Presiden Jokowi, sejumlah petinggi partai politik dan Menteri Kabinet Kerja juga tampak menghadiri Muktamar V PKB di Nusa Dua, Bali, pada Selasa (20/8).

WowKeren - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Muktamar V di Nusa Dua, Bali, pada Selasa (20/8). Presiden Joko Widodo lantas menghadiri agenda tersebut sekitar pukul 19.20 WITA.

Jokowi sendiri tampak mengenakan pakaian adat Bali. Lengkap dengan penutup kepala khas masyarakat Bali yang bernama Udeng.

Selain Jokowi, sejumlah petinggi parpol dan Menteri Kabinet Kerja juga tampak menghadiri agenda tersebut. Di antaranya adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum NasDem Surya Paloh, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Mendagri Tjahjo Kumolo.

Meski demikian, agenda Mutamar V PKB juga tak luput dari kritik. Salah satunya tampak dalam spanduk di sekitar jalan by pass Ngurah Rai, Jimbaran, yang cukup jauh dari lokasi Muktamar.

Dilansir Merdeka.com, terdapat dua spanduk yang menyindir Muktamar V PKB. Spanduk tersebut bertuliskan "Muktamar Dagelan Hasilkan Pemimpin Dagelan" serta "Dosamu Terhadap Gus Dur Tak Pernah Kami Lupakan".


Dalam spanduk tersebut tertera identitas Barikade Gus Dur (BGD) Barisan Kader DPW Provinsi Bali. Menanggapi hal ini, Ketua Steering Committee (SC) Muktamar V PKB Ida Fauziah mengaku belum tahu.

"Wah itu siapa saya tidak tahu," tutur Ida di lokasi Muktamar V PKB pada Selasa (20/8). "Tapi peserta muktamar ini adalah resmi utusan dari DPW PKB seluruh Indonesia, DPC PKB Pengurus di tingkat kabupaten/kota seluruh Indonesia."

Ida pun menjelaskan bahwa pihak yang boleh masuk ke lokasi Muktamar V PKB adalah peserta yang resmi membawa surat mandat. Oleh sebab itu, ia tak mengerti dimana letak dagelannya.

"Surat mandat itu basisnya apa, basisnya SK Partai. Jadi di mana letak tidak resminya, di mana letak dagelannya. Tidak boleh sembarangan orang bisa ikut muktamar. Kalau simpatisan warga PKB pengin ikut memeriahkan, tidak ada masalah," ujar Ida. "Tapi yang berhak ikut Muktamar memiliki hak suara dan bicara itu adalah peserta yang resmi, ada rekomendasi yang dia bawa."

Meski demikian, Ida mengaku pihaknya tak mempersoalkan spanduk sindiran tersebut. "Tidak apa, bikin spanduk, tidak masalah. Kami fokus pada muktamar dan kami tidak anggaplah kira-kira," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait