Tanggapi Wacana Bekasi Masuk DKI Jakarta, Gubernur Jabar Singgung Soal Otonomi Daerah
Instagram/ridwankamil
Nasional

Dengan bergabungnya Bekasi ke DKI Jakarta, maka kota tersebut tak lagi memiliki hak otonomi daerah. Namun demikian Ridwan Kamil mengaku tak mempermasalahkan wacana tersebut.

WowKeren - Belakangan ini berkembang gagasan soal bergabungnya Bekasi dengan DKI Jakarta. Wacana ini bermula dari tanggapan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, terhadap rencana pembentukan Provinsi Bogor Raya.

Menanggapi isu tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya angkat bicara. Kendati tak menampik potensi keuntungan untuk Bekasi, Ridwan juga menyoroti soal kerugian yang mengintai.

Salah satu kerugian itu, ujar Ridwan, adalah hilangnya otonomi daerah. Sebagai bagian dari DKI Jakarta, Bekasi nantinya tak akan lagi bisa mengatur dirinya sendiri dan juga menggelar Pemilihan Kepala Daerah langsung.

"Tidak ada otonomi lagi. Jakarta itu Daerah Khusus Ibu Kota, maka yang namanya wali kota adalah bawahan langsung yang bisa diberhentikan kapan saja oleh gubernur," jelasnya, dikutip dari Tempo, Rabu (21/8). "Tidak ada pemilihan langsung wali kota. Apakah itu sudah dihitung?"

"Kalau provinsinya non-DKI, otonomi per-Tingkat II masih ada," imbuhnya. "Tapi kalau gabung DKI, otonomi sudah hilang. Maka pemimpin kota tidak lagi dipilih tapi ditentukan oleh gubernur."


Namun demikian, Ridwan mengaku tak mempermasalahkan wacana tersebut. Menurutnya, hal tersebut merupakan hak mutlak dari pemerintah pusat.

"Pertama, ini kewenangan pusat," katanya. "Jadi namanya aspirasi, boleh. Namanya politik kan tiap zaman bergeser-geser."

"Karena kewenangannya di pemerintah pusat, saya arahannya menjalankan existing system yang ada," lanjutnya. "Sistemnya begini, saya kawal. Pusat ada pertimbangan, saya beri masukan. Keputusan akhirnya ada di Presiden."

Namun wacana ini rupanya ditanggapi positif oleh warga Bekasi. Dilansir dari Media Indonesia, alasan warga bersedia wilayahnya digabung dengan DKI Jakarta adalah karena mengincar besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) yang lebih tinggi.

Tak hanya itu, warga pun turut mengomentari pertumbuhan wilayah yang akan lebih pesat di bawah pemerintahan DKI Jakarta maupun integrasi wilayah yang lebih mudah.

"Tentu banyak manfaatnya kalau bergabung dengan Jakarta, salah satunya UMP lebih tinggi dong," ungkap Dany (30), Selasa (20/8). "Terutama soal pembangunan moda transportasi ya. Bekasi tuh enggak banget. Makanya kalau mau gabung alhamdulillah, nanti bisa dong pemerintah mengembangkan hingga pelosok."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru