Sambut Gabion, Instalasi Batu Kreasi Pemprov DKI Jakarta Senilai Rp 150 Juta
Nasional

Gabion merupakan instalasi berupa tumpukan batu di dalam 3 buah bronjong dengan beragam flora yang ditanam di sekitarnya. Instalasi ini ditempatkan di bekas lokasi pemasangan 'Getah Getih'.

WowKeren - Masih segar di ingatan publik soal pembongkaran instalasi bambu bertajuk "Getah Getih" yang berada di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Pembongkaran itu sukses menjadi sorotan karena instalasi bernilai setengah miliar rupiah tersebut hanya berusia sebelas bulan.

Kali ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya sebuah instalasi batu bertajuk "Gabion" sudah resmi terpasang di bekas lokasi Getah Getih.

Untuk diketahui, Gabion merupakan instalasi berupa bebatuan yang ditempatkan bertumpuk di dalam tiga bronjong. Instalasi itu lantas dipercantik dengan tanaman bunga di bagian atasnya. "Pemasangan (instalasi batu Gabion) 16 Agustus," ujar Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Suzi Marsita, Kamis (22/8).

Mungkin tak ada yang aneh dengan instalasi unik ini, kalau saja Pemprov DKI tak perlu menggelontorkan dana Rp 150 juta. Dikonfirmasi oleh Suzi, dana tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Ibu Kota.

"Anggaran Rp 150 juta," kata Suzi, dikutip dari laman Kompas. "Ini didesain dan dirancang sendiri oleh Dinas Kehutanan."

Tak ayal instalasi ini menjadi sasaran cibiran masyarakat. Namun, mengabaikan kritikan tersebut, Suzi menyatakan Gabion merupakan instalasi yang hemat dan bermanfaat. Terbukti dari banyaknya flora yang bisa ditanam di instalasi tersebut.


Sambut Gabion, Instalasi Batu Kreasi Pemprov DKI Jakarta Senilai Rp 150 Juta

Twitter

Tercatat sudah ada tiga jenis tanaman di sana, yakni Sansiviera (lidah mertua), lollipop, dan bugenvil. Ketiganya merupakan tanaman yang bermanfaat untuk menyaring polusi.

"Kemarin itu penanamannya dalam rangka (Hari Ulang Tahun) Kemerdekaan Republik Indonesia," jelas Suzi. "Kami mau menggambarkan informasi tanam-tanaman (anti)-polutan, narasinya sedang kami buat. Di lokasi itu kami contoh tanam-tanaman (anti)-polutan."

Instalasi ini, jelas Suzi, diharapkan mampu mencapai usia dua tahun. Namun demikian, tak menutup kemungkinan Pemprov DKI akan mengadakan jenis instalasi lain sesuai kebutuhan.

"Namanya instalasi bisa berganti-ganti. Tiap ornamen kota itu berganti-ganti, dinamis sifatnya. Tergantung Dinas Kehutanan mau ganti atau enggak," pungkas Suzi. "Misalkan ada yang lebih bagus, lebih menarik, supaya warga enggak bosan."

Sebelumnya, lokasi tersebut merupakan tempat pemasangan instalasi bambu Getah Getih. Instalasi bernilai Rp 550 juta itu akhirnya dibongkar pada 17 Juli 2019 malam karena dinilai sudah rapuh.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru