Berisiko Sebar Penyakit, Langkah Pemerintah Malaysia Loloskan Gojek Tuai Kontroversi
Instagram/gojekindonesia
Dunia

Anggapan tersebut merujuk pada pemakai helm Gojek yang digunakan secara bergantian dari pelanggan satu ke pelanggan lain sehingga berisiko menyebabkan penyakit kulit.

WowKeren - Pemerintah Malaysia telah memberikan sinyal lampu hijau bagi perusahaan penyedia layanan transportasi berbasis online, Gojek, untuk beroperasi di negara itu. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah memberikan persetujuan terkait implementasi layanan, studi kelayakan dan ketentuan hukum.

Kehadiran Gojek diharapkan bisa memberikan opsi transportasi yang lebih luas bagi masyarakat Malaysia. Namun sayangnya, hal ini rupanya cukup menuai kontroversi di negara jiran tersebut.

Penasihat Media Perdana Menteri Datuk A Kadir Jasin mempertanyakan keputusan pemerintah itu. Ia menilai bahwa kondisi transportasi di Kuala Lumpur tidak bisa disamakan seperti Jakarta.

Menurutnya, tingkat kepadatan penduduk di Kuala Lumpur tak setinggi di Jakarta yang selain padat penduduknya, juga memiliki sekelumit masalah terkait transportasi publik. "Apakah Kuala Lumpur ramai dan kurang transportasi umum seperti Jakarta?" kata Kadir dilansir dari media Malaysia HMetro, Jumat (23/8).


Selain itu, Kadir juga mempertanyakan jaminan keselamatan jika konsumen menggunakan layanan Gojek. Hal itu mengingat angka kecelakaan yang cukup tinggi pada pengendara sepeda motor. "Apa jaminan keselamatan mengingat tingginya tingkat kecelakaan di jalan dan tingkat kematian yang tinggi, terutama di antara pengendara dan pengendara sepeda motor?" tegas Kadir.

Sementara itu, Profesor Madya Bidang Kesehatan asal Universitas Putra Malaysia (UPM), Dr Kulanthayan KC Mani, memiliki tanggapan lain tentang pengoperasian Gojek di negara tersebut. Menurutnya, Gojek bisa menjadi penyebab persebaran penyakit.

Hal tersebut merujuk pada pemakaian helm yang digunakan secara bergantian dari pelanggan satu ke pelanggan yang lainnya. Hal ini dikhawatirkan bisa menyebabkan penyakit kulit.

"Beberapa orang mungkin mengatakan tubuh berkeringat, tetapi keringat pada tubuh akan menempel pada baju itu dan tidak terkena sama sekali," kata Kulanthayan masih dilansir dari Hmetro. "Keringat di kepala akan melekat pada helm dan dibagikan oleh pengguna lain setelahnya. Jika seorang wanita memiliki masalah kulit, itu bisa menjadi penyebab penyakit."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait