Tuai Protes di Tanah Air, Film 'Makmum' Justru Sukses Raup Belasan Miliar di Luar Negeri
Film

Meski 'Makmum' ramai diprotes di Indonesia karena dituduh membuat orang takut salat sendirian, film ini meraup omzet hingga belasan juta saat tayang di Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura dalam 11 hari.

WowKeren - Film bergenre horor "Makmum" telah tayang sejak 15 Agustus 2019 lalu. Film yang diangkat dari karya Riza Pahlevi ini bukan hanya tayang di Indonesia melainkan juga di Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Meski film yang dibintangi oleh Titi Kamal ini sempat ramai diprotes karena dianggap membuat orang takut sendirian, nyatanya film ini menuai sukses di negara tetangga. Dilansir dari akun Instagram Antenna Entertainments, "Makmum" telah meraup omzet sebanyak RM 5,18 juta atau setara dengan Rp 17,4 miliar di Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Sejak pemutaran perdana film ini memang telah menarik perhatian masyarakat negeri tetangga itu. Hal ini dibuktikan dengan jumlah penonton di Malaysia dan Brunei Darussalam yang mencapai 139.000 hanya dalam 4 hari. Bahkan di Malaysia pihak Antenna Entertaiments harus berkali-kali menambah lokasi penayangan film ini karena antusias penonton di sana begitu besar.


Dheeraj Kalwani yang merupakan produser film "Makmum" mengaku takjub atas kesuksesan film ini. Sebelumnya "Makmum" memang sudah meraih banyak penghargaan di versi film pendeknya. Hal tersebutlah yang membuat Dheeraj Kalwani tertarik untuk mengadaptasi film pendek ini ke layar lebar.

"Memang alasan pertama mengadaptasi film pendek ini saya melihat sisi kepopuleran film pendeknya," ujar Dheeraj Kalwani saat diwawancarai di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (27/8). "Bukan cuma karena banyak yang menonton tapi karena film ini memiliki kualitas yang terbukti dari banyaknya penghargaan festival film yang diperoleh."

Akan tetapi, ia mengaku bahwa perlu kehati-hatian dalam mengembangkan cerita di film ini. Oleh karena itu, selain meminta penulis asli film pendeknya untuk menuliskan skenario, ia juga bekerjasama dengan Alim Studio untuk memperkuat skenario. Hal ini karena menurutnya skenario merupakan hal paling penting dalam pembuatan film.

"Skenario itu pondasi paling penting," ungkap produser film keturunan India itu. "Kalau membangun rumah tanpa pondasi kuat, pasti akan roboh. Itu sebabnya saya perhatikan benar skenario benar-benar siap sebelum lanjut ke syuting."

Selain skenario, faktor-faktor lain seperti sutradara, editing gambar dan suara, juga harus diperhatikan dengan detail. Selain itu, kerja sama dari banyak pihak juga merupakan faktor penting yang harus ada jika ingin suatu film sukses.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru