Bos Taksi Malaysia Minta Maaf, GARDA Indonesia Tetap Datangi Kedubes Untuk Apresiasi
Nasional

Pernyataan bos Big Blue Taxi asal Malaysia yang menghina Indonesia sempat menuai banyak kecaman, salah satunya dari GARDA Indonesia. Meski permintaan maaf sudah terucap, hal ini tidak menurunkan niat mereka pergi ke Kedubes Malaysia.

WowKeren - Beberapa waktu lalu Pendiri Big Blue Taxi asal Malaysia, Shamsubahrin Ismail sangat menentang akan keberadaan Go-Jek di negeri jiran tersebut. Bahkan ia sempat menghina jika layanan ojek online Go-Jek asal Indonesia hanya untuk orang miskin.

Sontak saja perkataannya tersebut menimbulkan banyak kecaman keras dari berbagai pihak. Karena itulah Shamsubahrin Ismai mengucapkan permohonan maafnya kemarin (28/8). Sayangnya, permohonan maaf tersebut tidak memadamkan niat Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia untuk menyambangi Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta.

Sebelumnya, GARDA Indonesia telah berencana untuk mengepung Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta, 3 September 2019, jika Shamsubahrin tak segera meminta maaf. Namun setelah permintaan maaf sudah keluar, mereka akan tetap datang ke Kedubes Malaysia namun tidak dengan tujuan untuk mengepung.


"Kemungkinan kami tetap hadir ke Kedubes bersama rekan-rekan kami dari berbagai komunitas Ojol maupun elemen masyarakat yang ingin aksi," ujar Ketua GARDA Indonesia Igun Wicaksono, Rabu (28/8). "Namun di sini kami hadir untuk memberikan apresiasi kepada pihak yang sudah membantu, yang sudah memberi pengertian kepada Malaysia, khususnya kepada Dubes Malaysia, sehingga pengusaha taksi ini bisa memohon maaf."

"Lalu apresiasi kepada pihak-pihak di Malaysia, Kedubes Malaysia di Jakarta yang sudah mendorong bos untuk meminta maaf," sambung Igun. Ia juga mengungkap jika aksi yang dilakukan bersama dengan komunitas ojek online tersebut akan berlangsung pada Jumat (30/8) sekitar pukul 14.00 WIB.

Igun memperkirakan akan ada sekitar 500 perwakilan ojek online akan mendampinginya menemui pihak kedubes. "Rencana selesai salat Jumat kita akan datangi kedubes, namun ini bukan pengepungan lagi, namun datang bersama-sama untuk apresiasi," jelasnya. "Kita akan menggelar press conference di lokasi untuk saling pengertian bahwa permasalahan ini sudah ditutup, sudah ada permintaan maaf, tuntutan kita sudah dipenuhi."

Seperti yang sudah diberitakan, pernyataan Shamsubahrin terkait kehadiran Go-Jek tersebar luas di media sosial. Tak hanya itu komentarnya viral tersebut dinilai telah menghina Indonesia. "Ini negara miskin, kita negara kaya. Kalau Indonesia anak muda bagus, dia tak keluar, keluar negara untuk cari kerja. Gojek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta,” kata Shamsubahrin dalam videonya.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru