Viral Jalan Umum di Surabaya Diblokir Dengan Tembok, Apa Alasannya?
Nasional

Baru-baru ini beredar video warga yang menutup jalan umum di Surabaya dengan tembok. Diketahui alasan warga tersebut menutup Jalan Tambak Wedi, Surabaya adalah sebagai berikut.

WowKeren - Sebuah video di mana warga yang menutup total jalan dengan tembok beredar di media sosial. Ditutupnya jalan tersebut dengan tembok membuat kendaraan roda empat tidak bisa melewatinya, namun tembok tersebut akhirnya dibuka sedikit demi membiarkan sepeda motor bisa melewatinya.

Video tersebut menjadi viral setelah diunggah oleh akun Hollis Shofi Anto di Facebook. Dalam unggahan tersebut pemilik akun menyematkan caption bahwa jalan Tambak Wedi ditutup. "Jln tambak wedi baru viral jalan di tutup," tulis pemilik akun.

Dalam video berdurasi 39 detik itu, terlihat warga yang memblokir jalan dengan membangun tembok permanen dengan bata putih dan semen. Sedangkan sejumlah pengendara tampak berhenti karena tidak bisa melewati dan hanya melihat pemblokiran itu.

Jalan yang ditutup tersebut merupakan jalan kampung yang menghubungkan Tambak Wedi dengan akses ke Suramadu (Kedung Cowek). "Jalan ditutup, orang sudah gila," kata seseorang dalam video tersebut.


Tembok

Facebook

Diketahui, warga yang memblokir Jalan Tambak Wedi Baru di Kelurahan Bulak Banteng, Kecamatan Kenjeran adalah Haji Muhammad (63). Pemilik tanah tersebut mengaku bahwa dirinya berhak melakukan hal tersebut karena tanah yang digunakan sebagai jalan adalah tanah miliknya. "Tidak ada permasalahan. Ini kan milik kita tanahnya. Kalau permasalahan tidak ada," katanya, Rabu (28/8).

Muhammad mengaku jika tanahnya yang berada di Tambak Wedi Baru ada sekitar 1.796 meter. Sedangkan tanah yang dijadikan jalan ada 540 meter. Ia juga mengaku bahwa dirinya sebagai pemilik kedua tanah tersebut, pemilik tanah tersebut atas nama Uan.

Muhammad menambahkan jika dirinya rela melepaskan tanah tersebut asalkan pemerintah mau membelinya dengan harga yang sesuai dengan pasar. "Ya kalau pemerintah mau beli silakan. Masalah harga dengan harga pasar. Kita tidak bisa menekan dengan harga. Harga umum aja. Kalau misalnya pemerintah tidak mau beli ya kita tutup. Karena ini hak kita," tegasnya. "Harga tanah pasar sekarang di sini mahal, permeternya saja yang ada di dalam kampung bisa sekitar Rp 7 juta permeternya. Apalagi ini letaknya di jalan tambah bisa lebih mahal."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait