Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencetuskan ide baru tentang pemanfaatan fungsi trotoar. Ia ingin agar trotoar tak hanya diperuntukkan bagi pedestrian.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 29 Agustus 2019 - 17:13 WIB
WowKeren - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga kini belum menyampaikan secara gamblang terkait rencananya untuk memindahkan Pedagang Kaki Lima (PKL). Ia mencetuskan ide untuk membuat trotoar sebagai lokasi yang multifungsi. Menurut Anies, banyak tempat di dunia yang sudah memiliki sidewalk semacam itu.
"Kita bisa lihat berbagai tempat lain di dunia itu yang namanya sidewalk atau trotoar bisa multifungsi," kata Anies di Jakarta, Kamis (29/8). "Jadi justru kita ingin nanti multifungsi."
Nantinya, trotoar multifungsi tersebut tak hanya diperuntukkan bagi para pejalan kaki saja, namun juga bisa dipakai untuk kegiatan lainnya. "Tapi setiap tempat tentu berbeda, ada yang ditambahkan dengan berbagai fungsi yang lain, ada yang tidak bisa, jadi bukan seragam di semua tempat," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Namun meski demikian, Anies tidak secara gamblang menyebutkan rencana trotoar multifungsi tersebut. Namun yang pasti, ia dan jajarannya akan berupaya untuk menghadirkan solusi yang terbaik. Sebab hal itu mengingat lebar trotoar tidak sama antar satu tempat dengan tempat lainnya.
"Karena itu saya tidak mau statement parsial karena ini membangun kota dengan variasi jalan yang luar biasa," lanjut Anies. "Ada yang jalan lebarnya 30 meter, ada jalan yang lebarnya hanya 8 meter, ada yang hanya 6 meter."
Anies kemudian mencontohkan penggunaan trotoar untuk kegiatan bermusik. Seperti yang bisa dilihat di sekitaran kawasan Jalan Jenderal Thamrin dan Sudirman.
"Contoh saja di trotoar di dekat bundaran HI di dekat FX (Sudirman) itu ada kegiatan seni musik. Itu kan di trotoar juga," tutur Anies. "Nah, maksud saya tuh pemanfaatannya bisa banyak. Dan kita ingin Jakarta adil bagi semua, jangan Jakarta itu hanya milik sebagian."
Sebelumnya, Anies sempat menyinggung ketidakadilan terhadap PKL. Ia mempertanyakan mengapa pelanggaran yang dilakukan oleh rakyat kecil justru lebih banyak mendapat sorotan. Padahal, pelanggaran yang dilakukan oleh mereka, misalnya PKL yang berjualan di trotoar, dilakukan karena mereka butuh.
(wk/zodi)
