Akses Telepon dan SMS di Papua Dimatikan Usai Situasi Kian Memanas
Nasional

Hari ini (29/8) terjadi aksi unjuk rasa di Kota Jayapura, Papua. Akibat situasi yang semakin memanas, pemerintah pun mengambil kebijakan mematikan akses komunikasi di kota tersebut.

WowKeren - Kendati sempat kondusif, beberapa hari belakangan situasi keamanan di Papua kembali memanas. Bila kemarin, Rabu (28/8), kerusuhan pecah di Deiyai, Papua, hingga menelan sejumlah korban jiwa, kali ini kota Jayapura-lah yang diguncang kericuhan.

Dilansir dari Antara, puluhan massa terlihat memenuhi jalanan Jayapura demi menyuarakan aspirasi mereka. Aksi unjuk rasa ini membuat mobilitas warga Jayapura harus lumpuh, terbukti dari sejumlah fasilitas publik yang tampak tutup. Mulai dari pusat perbelanjaan terbesar hingga perkantoran dan pertokoan di sekitarnya.

Demonstrasi ini juga membuat sekolah-sekolah harus memulangkan para siswanya lebih awal. Hal ini dilakukan demi mengantisipasi pecahnya kerusuhan yang lebih besar.

Situasi yang kian memanas ini membuat pemerintah mengambil langkah "nekat", yakni dengan mematikan akses komunikasi di Ibu Kota Provinsi Papua itu. Padahal, sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mematikan akses internet di sana.

Masih dilansir dari Antara, akses komunikasi menggunakan telepon dan pesan singkat di Kota Jayapura telah dimatikan sejak pukul 15.30 WIT. Sarana komunikasi itu mulai dimatikan setelah massa yang berunjuk rasa "mengepung" Kantor Gubernur Dok II Jayapura.


Menanggapi matinya akses komunikasi itu, Subarna, salah satu warga setempat mengaku gelisah. Dimatikannya akses komunikasi membuatnya tak bisa memeriksa kondisi keluarganya di rumah.

"Saya telepon berulang-ulang, tapi tidak bisa," ujar Subarna, Kamis (29/8). "Saya khawatir keluarga, jangan sampai masih ada yang di jalan."

Selain mematikan akses komunikasi, pemerintah pun dikabarkan memadamkan listrik di Jayapura. Namun PT PLN (Persero) memastikan pemadaman listrik hanya berlangsung di daerah yang mengalami kebakaran dan terjadi kerusuhan.

Kabar ini dikonfirmasi oleh Direktur Bisnis Regional PLN Maluku Papua, Ahmad Rofik. Menurutnya, pemadaman listrik hanya dilakukan di lokasi yang terdapat pembakaran gedung. Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan warga sekitar.

"Tidak (ada pemadaman listrik di seluruh Jayapura)," kata Rofik, dilansir dari Liputan 6. "Kecuali di lokasi yang bangunannya terbakar saja, untuk pengamanan."

Rofik menegaskan bahwa sistem kelistrikan di Papua, hingga saat ini, masih berjalan normal. "Sejauh ini masih normal dan aman," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait