Warga Papua Dinilai 'Bebal', Fadli Zon Sebut Pemerintah Sudah Salah Langkah
Nasional

Fadli menilai langkah pemerintah mendekati masyarakat Papua dengan pembangunan infrastruktur merupakan strategi yang keliru. Pasalnya masyarakat Papua tampak tidak puas, terbukti dari kerusuhan yang terus terjadi.

WowKeren - Sudah dua pekan berlalu sejak kerusuhan pertama kali pecah di Papua dan Papua Barat. Namun, diketahui, hingga kini belum ada solusi yang memadai untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Bahkan beberapa hari belakangan wacana referendum atas tanah Papua kembali gencar disuarakan oleh aktivis.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, ikut angkat bicara. Menurutnya ada yang salah dengan strategi pendekatan Presiden Joko Widodo terhadap masyarakat Papua. Hal ini terbukti dari masyarakat Papua yang tetap merasa tidak puas kendati sejumlah pembangunan besar-besaran dikebut di sana.

"Ada yang salah dong dari strategi pendekatan kita terhadap Papua," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9). "Jadi ada pembangunan di sana, pembangunan infrastruktur, bahkan Presiden pakai (sepeda motor) trail di sana, tetapi kok rakyat Papua enggak mau dengarkan Presiden? Berarti ada yang salah."

Oleh karena itu, Fadli kembali menyuarakan pendapatnya agar Jokowi segera mendatangi Papua. Menurutnya kehadiran Jokowi di Papua, apalagi bila berkenan berkantor sementara di sana, dapat meredam kerusuhan yang berlarut-larut ini. "Saya minta Pak Jokowi segeralah datang ke sana, berkantor juga di sana," katanya, dilansir Kompas.


Fadli mengaku mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Diketahui keduanya bakal berkantor selama sepekan di Papua.

Menurut Fadli, gestur semacam itu sangat baik untuk menyikapi kondisi Papua saat ini. "Kalau bisa Presiden (juga mengikuti)," imbuhnya.

Hingga kini pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan kondisi keamanan di tanah Papua. Situasi keamanan di Papua dan Papua Barat sendiri sempat memanas akibat adanya insiden rasisme yang terjadi di Surabaya dan Malang.

Tindakan rasisme ini lantas berujung pada gelombang aksi massa besar-besaran di Papua dan Papua Barat. Sayangnya aksi massa itu berujung pada sejumlah kerusuhan yang bahkan menyebabkan melayangnya nyawa aparat serta warga sipil.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru