Putri Gus Dur Pertanyakan Larangan Pengibaran Bendera Bintang Kejora Oleh Orang Papua
Twitter/AlissaWahid
Nasional

Kedua putri mendiang Gus Dur mengingatkan agar pemerintah selalu bersikap adil kepada seluruh warganya. Maka dari itu ia merasa heran mengapa orang Papua tak diperbolehkan mengibarkan bendera Bintang Kejora.

WowKeren - Sosok Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid memang selalu dikenang bila terjadi konflik di tengah pluralnya masyarakat Indonesia. Mendiang Presiden yang kerap dipanggil Gus Dur tersebut selalu menunjukkan nilai-nilai multikulturalismenya.

Sehingga tak sedikit masyarakat yang terkenang akan sikapnya tersebut terutama ketika kisruh tengah memanas di Papua beberapa waktu terakhir. Menanggapi hal tersebut, putri sulung Gus Dur, Alisa Wahid pun membenarkan jika sang ayah memang dapat menyelesaikan segala persoalan dengan melakukan pendekatan kemanusiaan.

Prinsip mendiang sang ayah adalah selalu bersikap adil dan tidak boleh menindas. Manusia harus ditinggikan martabatnya. Maka dari itu, Alisa bingung kenapa orang Papua tak diperbolehkan mengibarkan bendera Bintang Kejora.

"Makanya, orang Papua mau ngibarin bendera Bintang Kejora, enggak apa-apa, asal di bawah bendera merah putih," kata Alissa Wahid dalam acara peringatan Harlah Gus Dur di Rumah Pergerakan Gus Dur, Menteng, Jakarta, Jumat (6/9). "Kenapa harus dilarang? Kan merah putih diakui, berarti kan udah enggak ada keinginan (pisah dari NKRI)."

Putri sulung Gus Dur itu berharap agar pemerintah dapat menggunakan pendekatan yang sama dengan almarhum sang ayah dalam menyelesaikan konflik di Papua. Menurut Alissa, jika rakyat Papua marah saat ini pemerintah harusnya mengoreksi diri dan bukan malah menyudutkan masyarakat Papua.


"Tapi kita selalu melihat persoalan dari kepentingan kita sih. Bukan kepentingan mereka," lanjut Alissa. "Gus Dur itu dulu bertindak untuk Papua, ya demi Papua, bukan demi Indonesia."

Sependapat, putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid pun mengatakan jika pemerintah seharusnya mengajak warga Papua untuk berdialog dan menanyakan apa dibutuhkan. "Kalau pemerintah klaim sudah beri semuanya, tanya dulu, mereka butuh itu apa enggak? Jangan kalau tiba-tiba mereka minta pisah terus dibilang separatis," ujarnya.

Dialog dengan masyarakat Papua dinilai sangat perlu menurut Inayah. "Sebelum kita minta apa-apa kepada mereka, tanya dulu, apakah mereka merasa diperlakukan adil selama ini? Tanyakan apa yang salah dengan hubungan selama ini?" katanya.

Inayah kemudian melanjutkan bahwa pendekatan yang dilakukan Gus Dur ini dapat dicontoh, seperti bagaimana dia mengembalikan identitas masyarakat Papua dan membolehkan pengibaran bendera bintang kejora. Kedua hal ini sangat membekas di hati orang Papua.

Tak sampai di situ, kedua anak mendiang Gus Dur tersebut menyatakan akan selalu siap membantu pemerintah untuk berdialog dengan masyarakat Papua dan Papua Barat demi meredakan konflik. Keduanya bahkan sudah terlebih dulu melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat Papua dan Papua Barat, serta sejumlah aktivis guna meredam konflik agar tidak semakin membesar.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru