Polda Jatim Bantah Ada Teror Ular di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya
Nasional

Sebelumnya, salah seorang penghuni asrama mahasiswa Papua bernama Yoab Orlando mengaku bahwa ada 4 orang yang melempari kediaman mereka dengan karung berisi sejumlah ular.

WowKeren - Penghuni asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, mengaku mendapat teror pelemparan sejumlah ular. Peristiwa itu disebut terjadi pada hari ini (9/9), sekitar pukul 04.00 WIB.

Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) lantas membantah hal tersebut. Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, tak ada laporan terkait dugaan teror tersebut.

"Tidak ada itu, bohong," jawab Barung dilansir CNN Indonesia pada Senin (9/9). Meski demikian, Barung tidak menerangkan lebih lanjut perihal insiden ini.

Sebelumnya, salah seorang penghuni asrama yang bernama Yoab Orlando mengaku bahwa ada 4 orang yang berhenti di luar asrama ketika pagi masih gelap. Keempat orang itu disebutnya berpakaian mirip preman.

"Pagi tadi saat masih gelap, ada empat orang berpakaian preman berhenti di depan asrama," terang Orlando. "Mereka mereka masukkan ular, ada tiga ekor itu di dalam karung terbuka."


Menurut Orlando, setidaknya ada 3 ekor ular yang dilempar ke asrama. 1 ular berjenis piton dibungkus dalam karung beras, sedangkan 3 ular lainnya dibungkus dalam kain.

"Kalau di dalam karung itu satu ekor, itu besar sekali, terus kalau tiganya itu di dalam kain, baru dilempar langsung ke dalam," jelas Orlando. "Kainnya tidak diikat keras, langsung ularnya tercerai itu (terlepas)."

Di sisi lain, mahasiswa Papua juga tengah tersedot dalam polemik rasisme usai aksi pengepungan asrama mereka pada 16 Agustus 2019 lalu. Aksi pengepungan tersebut memicu sejumlah aksi massa yang berujung pada kerusuhan di beberapa wilayah di Papua dan Papua Barat.

Akibatnya, mahasiswa Papua meminta untuk dipulangkan ke Bumi Cendrawasih. Hal ini dibenarkan oleh ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), Timotius Murib.

"Anak-anak yang pulang dengan biaya sendiri," ujar Murib, Jumat (6/9). "Gubernur, DPRP, dan MRP lagi berkomunikasi dengan pimpinan lembaga pendidikan (tinggi untuk menyiapkan penanganan masalah itu)."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait