Gubernur Sumsel Tak Terima Indonesia Dituding Kirim Asap Ke Negeri Jiran
Nasional

Gubernur Sumatera Selatan tidak terima atas tuduhan Malaysia yang mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi di wilayahnya menyebabkan kabut asap terkirim hingga ke negeri jiran itu.

WowKeren - Malaysia baru saja megirimkan nota diplomatik ke Indonesia atas kasus kabut asap yang melanda negerinya. Hal ini karena pemerintah Malaysia mengklaim bahwa kabut asap yang melanda kawasannya merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia. Dalam nota diplomatik tersebut pihak Negeri Jiran itu meminta Indonesia untuk segera menyelesaikan permasalahan kabut asap dan juga memberikan pencegahan agar kebakaran hutan tidak terjadi lagi.

Salah satu diantara daerah di Indonesia yang tengah dilanda karhutla adalah Sumatera Selatan (Sumsel). Akan tetapi, mendengar tudingan Malaysia tersebut, Gubernur Sumsel Herman Deru tak terima. Menurutnya, anggapan pemerintah Malaysia tersebut tidak seluruhnya benar lantaran Malaysia juga mengalami karhutla di Serawak.

Meskipun demikian Herman Deru mengakui jika di Sumsel sedang terjadi karhutla . Beberapa daerah yang dilanda karhutla di Sumsel yakni seperti Muara Medak, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir. Pemerintah sendiri terus memantau daerah yang mengalami kebakaran menggunakan helikopter patroli.


Bukan hanya Gubernur Sumsel, sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya juga tidak terima atas tudingan pemerintah Malaysia tersebut. Oleh karena itu, Siti pun berencana untuk mengirimkan surat protes ke Duta Besar Malaysia.

Menurutnya, berdasarkan rapat dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kabut asap hasil karhutla sempat melintasi batas Indonesia hanya satu jam yakni pada Minggu (8/9) lalu. Oleh karena itu, Siti meyakini jika ada informasi yang ditutupi oleh Malaysia terkait dengan persoalan asap ini.

Berdasarkan laporan Pusat Meteorologi Khusus ASEAN pada Kamis (5/9) waktu setempat, citra-citra satelit mendeteksi 1.393 titik api di wilayah Indonesia. 17 titik lainnya juga terdeteksi di Malaysia, termasuk 12 di antaranya ada di Serawak. Akibatnya, sejumlah area di wilayah tersebut tercatat memiliki level indeks polusi udara (API) yang tidak sehat antara 101-200 sejak Jumat (6/9) pagi waktu setempat.

Sementara itu BMKG melalui siaran pers pada Kamis (12/9) mengatakan bahwa setidaknya dalam kurun waktu 1 hingga 10 September terdapat 6.255 titik panas dengan kategori tingkat kepercayaan tinggi di seluruh wilayah Asia Tenggara. Lokasi dari titik panas tersebut di antaranya berada di wilayah Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Papua Nugini, Vietnam, dan Timor Leste.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru