Habibie Masih Tak Bisa Lepas Dari Ponsel Dan Laptop Sebelum Wafat
Nasional

Presiden Republik Indonesia Ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie sebelum wafat disebutkan masih ingin menggunakan laptop dan ponselnya untuk berkomunikasi dengan dunia luar.

WowKeren - Presiden Republik Indonesia Ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie atau kerap disapa BJ Habibie diceritakan masih ingin menggunakan laptop dan ponselnya sebelum wafat. BJ Habibie yang sedang sakit dan menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto diketahui tetap ingin membuka ponsel dan laptop demi mengetahui perkembangan berita yang sedang terjadi diluar.

BJ Habibie telah menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Soebroto. Jasad Mantan Presiden RI kini telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Kamis, 12 September 2019 tepat disamping pusara sang istri Hasri Ainun Besari.

Sekretaris pribadi BJ Habibie, Rubijanto menceritakan saat-saat terakhir dirinya menemani mendiang Habibie di rumah sakit. Rubijanto mengungkapkan bahwa Habibie meminta kepada dirinya untuk dibawakan handphone dan laptop agar bisa terus untuk mengikuti perkembangan berita yang sedang terjadi.


Rubijanto mengingat bahwa Habibie bersemangat untuk membalas semua pesan-pesan yang dikirimkan padanya melalui WhatsApp dan Email. Walaupun kondisi tubuh yang masih sakit dan lemah, namun Habibie berusaha untuk tidak mengecewakan orang-orang yang mengirimkan pesan padanya.

"Sebelum beliau dipanggil, masih minta handphone bahwasannya mengatakan 'Rubi, saya bisa gila nih karena saya harus berinteraksi dengan dunia luar'," kata Rubi menirukan ucapan Habibie. "Berapa WA masuk ke saya harus balasnya dan harus saya jawab. Berapa email ke saya, saya harus buka dan saya harus jawab."

Rubijanto lantas mengenang sosok Habibie yang selalu mengutamakan kepentingan Nasional dan Internasional di atas kepentingannya sendiri. Ia mengungkapkan rasa kagumnya pada sosok Habibie yang penuh enerjik dan selalu menunjukkan semangat bahkan hingga akhir hayatnya.

"Beliau masih berpikir kepada kepentingan Nasional dan kepentingan Internasional. Beliau mengatakan, 'Saya ini yang sakit badan saya sakit tapi otak saya tidak sakit'," kenang Rubi. "Bapak masih setiap hari berpikir untuk wawasan bangsa Indonesia ini. Jadi beliau sangat-sangat care dengan anak cucu intelektual, beliau sebut selalu anak cucu intelektual."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru