BKPM Sebut Indonesia Masih Miliki Peluang Untuk Gaet Investasi
Nasional

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengajak seluruh pihak untuk optimis dan sebut jika Indonesia masih memiliki peluang untuk mendapatkan investasi.

WowKeren - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan jika Indonesia masih memiliki banyak peluang untuk menggaet investasi-investasi. Perang dagang yang sedang terjadi antara China dan Amerika Serikat disebut merupakan kesempatan emas bagi Indonesia setelah banyaknya investor yang keluar dari kedua negara tersebut dan memilih berinvestasi ke negara-negara tetangga.

Namun belum lama ini, Presiden Joko Widodo menyatakan rasa kecewanya setelah negaranya kalah bersaing dengan Vietnam dalam meraih perhatian investor. Menurut laporan dari Bank Dunia, terdapat 33 perusahaan yang keluar dari China dan sebanyak 23 perusahaan memilih berinvestasi di Vietnam sementara 10 perusahaan lainnya berinvestasi ke Malaysia, Thailand, dan Kamboja.

Fakta tersebut membuat Presiden Jokowi geram karena tidak adanya investor yang tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia. Jokowi lantas menuntut semua pihak yang terkait untuk segera melakukan perbaikan dan pembenahan sehingga ke depannya diharapkan Indonesia dapat kembali menarik para investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Kepala BKPM Thomas Lembong sendiri merupakan salah satu pihak yang diberi waktu oleh presiden Jokowi selama satu bulan untuk melakukan pembenahan dalam ekosistem investasi di Indonesia. Thomas Lembong menyatakan rasa optimisnya jika Indonesia dapat kembali menggaet investasi menilik rupiah yang masih terus menguat.


“Buktinya rupiah menguat terus, harga obligasi pemerintah naik terus," kata Thomas dalam keterangannya, Jumat (13/9). "Ini menunjukkan kalangan investor Internasional sangat mengapresiasi Indonesia yang terus konsisten berorientasi pada orde reformasi ekonomi, dengan prudential, sangat rasional, dan bertanggung jawab dalam mengelola makro dan kebijakan ekonomi."

Thomas juga menjelaskan beberapa ancaman bagi negara berkembang seperti Indonesia jika terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Salah satunya adalah capital outflow atau arus modal asing keluar yang terjadi saat investor menarik kembali investasinya dalam jumlah yang besar.

Jika hal tersebut terjadi, maka kurs rupiah dan cadangan devisa bank sentral negara berkembang akan terancam. Oleh sebab itu, Thomas memberikan solusi untuk segera memenangkan kontestasi regional untuk bisa menggaet investasi dengan segera membenahi diri agar lebih bisa efektif dan efisien.

"Solusi yang paling elegan, yang paling efektif, yang paling jelas, kita harus membenahi diri lebih efektif agar bisa lebih menang di kontestasi regional," jelas Thomas. "Hal ini supaya bisa menarik investasi di pabrik-pabrik, di sektor riil, yang juga kemudian menciptakan lapangan kerja dan menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi yang baru."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait