Penampilan Seksi Dikritik John De Rantau, Shandy Aulia Singgung Soal Saling Menghormati
Selebriti

Sejumlah netizen di YouTube seolah emosi saat mendengar pernyataan John De Rantau perihal penampilan seksi Shandy Aulia di media sosial. Pasalnya John seolah menyalahkan Shandy lantaran 'mengundang' nafsu lelaki.

WowKeren - Shandy Aulia baru saja menjadi narasumber acara "Q&A Metro TV" bersama Barbie Kumalasari dan Rosa Meldianti pada episode Minggu (15/9). Shandy dianggap cocok untuk memberikan pernyataan terkait tema yang diangkat malam itu, yakni Polusi Ruang publik. Hadir juga beberapa panelis dalam acara itu, di antaranya Chika Jessica dan sutradara John De Rantau.

Berbagai bahasan disampaikan oleh Shandy bersama panelis dalam tayangan tersebut. Salah satu topik bahasan yang cukup seru adalah seringnya Shandy diserang oleh netizen di media sosial karena berpenampilan seksi. John De Rantau pun tergelitik untuk memberikan pertanyaan terkait dengan penampilan seksi Shandy di media sosial.

"Ketika kita menyadari kita sebagai public figure, maka banyak hal yang perlu dijaga. Ada yang mungkin kamu lakukan dengan ketidaksadaran," kata John dalam tayangan "Q&A Metro TV". "Apa yang menurut orang di luar biasa, tapi di dalam negara ini yang penuh dengan bigos, artinya lingkungan akan menghakimi kamu dengan nilai atau moral. Itu yang kadang-kadang kamu tidak sadar."

"Saya pernah lihat kamu dengan pakaian yang sangat tipis yang memperlihatkan seluruh bentuk, lekuk dan aurat kamu. Maaf selurush laki-laki Nusantara kayaknya menginginkan kamu," lanjut John. "Itu yang tidak kamu sadari. Ketika bully-an, lalu kemudian ada kata-kata yang tidak senonoh, kamu enggak bisa salahkan (pria) karena kamu yang mengundang itu untuk mereka memperlakukan dirimu, karena kamu seorang public figure."


Shandy pun langsung memberikan pembelaannya usai mendengar pernyataan John De Rantau. Ia mengatakan bahwa semuanya bergantung pada persepsi masing-masing orang. Shandy sadar bahwa ia tak bisa mengendalikan dan mengatur pikiran orang untuk terus berpendapat positif tentang dirinya. Namun ia juga mengatakan bahwa dirinya bebas menentukan penampilannya sebagai perempuan.

"Again, it's perception. Cara berpakaian seseorang itu tergantung pandangan orang masing-masing. Ya memang again, culture kita Asia, saya understand. Culture kita adalah ketimuran, budaya tapi terkadang sesuatu yang tidak sesuai dengan pola pikir apa yang menurut kita ideal itu pasti akan crash."

Shandy beranggapan bahwa perempuan akan menjadi sasaran komentar "nakal" bagaimanapun penampilannya. "Saya juga enggak bisa paksakan orang untuk menjaga pikirannya, tapi kalau buat saya seorang perempuan mau berpakaian tertutup atau terbuka itu tergantung mulai dari pikiran sih. Karena mau tertutup segimanapun kalau memang it's dirty mind ya udah dirty aja. Tapi ya bener juga memang it's a culture," lanjut Shandy.

Shandy pun menyinggung soal saling menghormati sehingga siapapun tidak menjadi sasaran pikiran nakal di media sosial. "Dan seksi itu tergantung yah. Dengan kita terlihat rambut saja kalau orang Indonesia bisa dikatakan 'Oh auratnya terlihat'. Kalau tata krama hanya diukur dari sebuah apa yang kita pakai ya memang di Eropa, di Amerika, di negara-negara lain wanita berbikini, it's a normal," tegas Shandy.

"Tapi kalau kita ke pantai (pakai) bikin aja itu bisa jadi problem. Jadi pakai apa dong? Kebaya? Kan enggak mungkin," lanjut Shandy. "Jadi menurut saya, berpakaian itu bukan hanya sekedar budaya, tapi it's more personal. Sekarang bagaimana kita ubah mindset kita untuk kita bisa saling respect each other. As long kita bukan memposting sesuatu yang pornografi, seks."

(wk/nur2)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru