DPR Ketok RUU Perkawinan, BKKBN Ingatkan 19 Tahun Bukan Usia Ideal Menikah
Nasional

Meski dalam aturan perkawinan yang sudah direvisi oleh DPR menyebutkan bahwa usia menikah minimal bagi laki-laki dan perempuan adalah 19 tahun, BKKBN memiliki pandangan lain.

WowKeren - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ikut buka suara menanggapi langkah DPR yang telah menetapkan revisi UU Perkawinan. Dalam revisi tersebut, DPR menetapkan bahwa batas usia minimal untuk menikah adalah 19 tahun.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo tidak sependapat dengan keputusan tersebut. Sebab menurutnya, 19 tahun bukanlah usia yang ideal untuk menikah, terutama jika dilihat dari segi biologis. Oleh sebab itu, pihak BKKBN akan terus mengkampanyekan usia ideal menikah yang menurut mereka lebih dari 20 tahun.

"Batas usia nikah DPR menyepakati usia 19 tahun, saya ngerti," kata Hasto di Surabaya, Senin (16/9). "Hanya kalau kami kampanye 21 tahun atau lebih dari 20, tidak salah tidak melanggar undang-undang toh."

Meski dalam aturan yang sudah disahkan oleh DPR tersebut menyebutkan bahwa usia menikah minimal bagi laki-laki dan perempuan adalah 19 tahun, namun BKKBN memiliki pandangan lain. BKKBN tetap akan mengkampanyekan usia minimal perkawinan 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.


Bagi Hasto yang memiliki latar belakang dokter spesialis kebidanan dan kandungan, usia 19 tahun untuk perkawinan belum menjadi usia yang ideal bagi perempuan untuk melakukan perkawinan. Jika dilakukan, maka perempuan memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks atau kanker mulut rahim.

Untuk itu, ia berharap regulasi juga akan menaikkan usia perkawinan di atas 19 tahun untuk ke depannya. Sehingga mencapai usia biologis perkawinan.

"Mudah-mudahan undang-undangnya makin lama makin menyentuh usia biologis, usia 20 tahun ke atas itu usia biologis yang ideal," tutur Hasto. "Jadi kami mungkin tidak berdebat karena kami berbasis biologis."

Selain menyoroti usia perkawinan, Hasto juga menilai bahwa jumlah ideal anak dalam keluarga hanya dua. Sebab perempuan yang melahirkan anak lebih dari dua memiliki risiko pendarahan yang lebih tinggi.

"Sebetulnya secara biologis dua anak lebih sehat, ideal," terang Hasto. "Itu boleh diterjemahkan dua anak lebih sehat."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait