Sri Mulyani: Teknologi Harus Dipandang Sebagai Peluang, Bukan Ancaman
Instagram/smindrawati
Nasional

Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara mengenai teknologi. Ia menuturkan bahwa jika teknologi digunakan dengan tepat maka hal itu bisa mendukung suatu negara untuk naik kelas.

WowKeren - Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara mengenai peran teknologi dalam perkembangan ekonomi negara. Teknologi, dikatakannya, bisa mendorong suatu negara untuk naik kelas melalui efisien dan inovasi.

"Cepatnya transformasi teknologi bisa mempengaruhi dan meningkatkan performa ekonomi melalui produktivitas, efisiensi, dan inovasi," tutur Sri, Selasa (17/9). "Yang merupakan karakteristik teknologi itu sendiri."

Pada dasarnya, salah satu hal penting yang dibutuhkan oleh suatu negara untuk berkembang adalah sumber daya alam. Namun, suatu negara tidak bisa hanya bergantung pada SDM saja jika ingin maju.

Sri menilai bahwa mereka perlu mengembangkan perekonomian berbasis industri manufaktur. Dalam hal inilah teknologi diperlukan. "Dengan teknologi menjadikan seluruh perubahan tidak hanya cepat, tetapi juga benar-benar mengubah kemampuan sumber daya manusianya untuk mempersiapkan perubahan itu," jelas Sri.


Sri kemudian menjelaskan bahwa teknologi bisa dimanfaatkan dalam berbagai sektor untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran negara. Misalnya dengan memanfaatkannya pada sektor agrikultur. Jika teknologi digunakan dengan tepat, maka akan mampu meningkatkan kualitas rantai pasok.

Selanjutnya, teknologi juga bisa dimanfaatkan lagi untuk menciptakan rantai pasok itu sendiri dalam skala global yang lebih luas di bidang manufaktur. Saat ini, sudah banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan teknologi untuk menjual barang dagangan mereka melalui media sosial, meskipun dalam skala kecil. Dalam hal ini, teknologi berfungsi sebagai sebagai penghubung ekonomi di tingkat domestik.

Oleh sebab itu, Sri mengingatkan agar teknologi tidak dipandang sebagai ancaman namun lebih bisa dimanfaatkan untuk peluang menuju ke arah yang lebih maju. "Teknologi harusnya dipandang sebagai peluang, bukannya sebagai ancaman," katanya.

Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi yang masif dan cepat juga memunculkan tantangan tersendiri. Tidak semua orang di dunia bisa merasakan dampak yang ditimbulkan akibat teknologi tersebut. Sebanyak 3 miliar orang diprediksi belum akan bisa tersambung teknologi hingga 2023 mendatang.

"Bahkan kombinasi dari globalisasi dan perkembangan teknologi," lanjut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut. "Tidak menjamin 3 miliar orang tersebut bisa mengangkat kesejahteraan."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru