Warga Mulai Mengungsi Ke Medan Karena Tak Tahan Dengan Kabut Asap Di Riau
Instagram
Nasional

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau menjadi semakin parah. Hal ini membuat penduduk setempat banyak yang pergi mengungsi ke Medan.

WowKeren - Kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau sudah semakin parah dengan bertambah pekat. Aktivitas dari penduduk Riau pun mengalami berbagai hambatan karena bencana karhutla ini telah menyebabkan jarak pandang menjadi terbatas bahkan kualitas udara juga sudah masuk pada level berbahaya.

Kondisi di Riau tersebut membuat sejumlah warga memutuskan untuk pergi mengungsi ke tempat lain yang dinilai lebih aman dan nyaman dari gangguan kabut asap. Daerah yang menjadi sasaran dari warga Riau untuk mengungsi adalah Kota Medan, Sumatra Utara.

Tercatat, dalam beberapa hari terakhir jumlah warga yang pindah dari Riau ke Medan mengalami lonjakan sebesar 10 persen. Para warga yang mengungsi tersebut diketahui memanfaatkan transportasi bus untuk pergi ke Medan dimana perjalanan ini memakan waktu yang lebih lama akibat jarang pandang yang terbatas.

Salah satu petugas bus di Medan, Viktor mengungkapkan jika peningkatan penumpang bus hingga 10 persen biasa hanya terjadi di saat hari raya atau musim libur sekolah. Namun kali ini lonjakan penumpang terjadi karena para warga Riau dinilai banyak yang ingin menghindari kabut asap.


"Memang ada peningkatan 10 persen penumpang dari Riau. Penumpang ramai biasanya (malah) terjadi saat hari raya, musim libur sekolah dan tahun baru," ujar Viktor salah seorang petugas di pool bus di Medan, Sumatra Utara pada Kamis (19/9). "Namun, dalam dua pekan ini, jumlah penumpang dari Riau naik sekitar 10 persen."

Viktor pun mendengarkan beberapa pengakuan penumpang yang mengatakan jika mereka sudah tidak tahan menghirup kabut asap di Riau. Para penumpang yang pergi dari Riau itu diketahui menaiki bus dan turun di beberapa titik seperti Tebingtinggi, Lubuk Pakam, Tanjung Morawa, Medan, Binjai Stabat, dan lainnya.

Viktor lantas mengeluhkan terkait kondisi asap yang terjadi saat ini sehingga cukup menghambat perjalanan bus dari Riau ke Medan. Jarak pandang supir bus yang biasa sekitar 200 meter kini telah menurun menjadi hanya 50 meter. Alhasil, jarak tempuh yang diperlukan menjadi lama dimana biasa hanya membutuhkan waktu selama 15 jam untuk ke Medan, namun karena kabut asap ini perjalanan yang harus ditempuh menjadi 17 jam.

"Informasi dari supir bus, asap akibat karhutla membuat jarak pandang menjadi pendek. Kalau biasanya sekitar 200 meter, kini tinggal 50 meter," jelas Viktor. "Jadi supir harus berjalan lebih pelan. Makanya ini juga mempengaruhi waktu tempuh yang biasanya 15 jam, menjadi 17 jam."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait