Sri Mulyani Beri Tanggapi Ini Soal Pemborosan Perjalanan Dinas Capai Rp 25 Miliar
Instagram
Nasional

Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani menanggapi dengan positif isu soal pemborosan dana yang digunakan untuk perjalanan dinas hingga mencapai miliaran rupiah.

WowKeren - Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani memberikan tanggapannya terkait isu soal pemborosan dana yang digunakan untuk perjalanan dinas. Sri Mulyani mengapresiasi kinerja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah memberikan data temuan terkait melonjaknya dana yang digunakan pemerintah untuk perjalanan bisnis.

BPK sebelumnya telah menemukan penggelembungan dana untuk kebutuhan perjalanan bisnis yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga (K/L). Hasil temuan ini terungkap dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I (IHPS I) Tahun 2019.

Berdasarkan temuan di IHPS I/2019, BPK telah menemukan adanya biaya perjalanan dinas ganda atau tidak sesuai dengan 41 K/L. Tercatat, pemborosan yang dilakukan Kementerian/Lembaga untuk biaya perjalanan dinas mencapai Rp25,43 miliar.

Dari temuan tersebut, diketahui salah satu Kementerian/Lembaga yang terindikasi melakukan penggelembungan dana adalah Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT). Rincian penggelembungan dana untuk biaya perjalanan dinas terindikasi ganda kepada pegawai sebesar Rp 4,91 miliar, belanja perjalanan dinas yang tidak riil sebesar Rp 993,56 juta, serta belanja perjalanan dinas luar negeri tidak sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) sebesar Rp 184,03 juta.


Selain itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga terindikasi melakukan pembayaran belanja perjalanan dinas dalam negeri yang tidak sesuai dengan SBM sebesar Rp 3,06 miliar. Selanjutnya BPK juga menemukan pembayaran belanja perjalanan dinas luar negeri yang terjadi akibat kesalahan perhitungan jumlah hari perjalanan dan tidak sesuai dengan SDM mencapai Rp 1,28 miliar.

Sri Mulyani lantas memberikan tanggapan positif atas hasil temuan dari BPK ini. Dirinya menyebut jika temuan ini merupakan informasi berharga yang bisa menjadi masukan untuk Kementerian Keuangan maupun lembaga lainnya.

"Kita selalu menghargai apa yang dilakukan BPK dalam auditnya. Karena itu bagian dari akuntabilitas," ujar Sri Mulyani ketika ditemui usai wisuda akbar mahasiswa PKN STAN di ICE BSD Tangerang Selatan, Kamis (19/9). "Seluruh temuan BPK di semester I 2019 akan memberikan informasi berharga baik untuk Kementerian Keuangan maupun K/L lainnya."

Sri Mulyani juga mengatakan jika Kementerian Keuangan dan BPK selalu memiliki kepentingan yang sama dalam mengelola keuangan negara dari segi efisiensi, ketepatan anggaran dan pertanggungjawaban anggaran. "Karena kita punya kepentingan yang sama, yaitu mengelola keuangan negara sebaik-baiknya dari sisi efisiensi, ketepatan penggunaan, dari sisi pertanggungjawabannya sendiri," tutup Sri Mulyani.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait