Aktivis HAM Tantang Mahasiswa Turun ke Jalan Kritisi UU KPK dan RKUHP
Twitter/blueshoecant
Nasional

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi telah menggelar aksi protes di Gedung DPR pada Kamis (19/9) siang hingga malam menentang UU KPK dan RKUHP.

WowKeren - Sejumlah Revisi Undang-Undang (RUU) yang akan maupun sudah disahkan oleh DPR menuai kontroversi dan penolakan. Mulai dari UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Hal ini membuat sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi seperti UI, ITB, dan Trisakti menggelar aksi protes. Para mahasiswa sudah melakukan aksi protes di Gedung DPR pada Kamis (19/9) siang hingga malam.

Aksi para mahasiswa tersebut pun ditanggapi oleh aktivis hukum dan HAM, Hariz Azhar. Menurut Haris, memang sudah saatnya mahasiswa beraksi.

"Saya pikir gini, mahasiswa, anak muda memang sudah waktunya. Alarm-nya sudah banget-banget nih bunyi," tutur Hariz di Jakarta Selatan pada Jumat (20/9). "Jadi memang sudah waktunya buat mereka."

Hariz menilai bahwa DPR telah berbuat kesalahan dalam menetapkan revisi yang bisa merugikan rakyat. Ia menilai DPR merupakan komunitas politis yang tidak terlalu peduli dengan masyarakat sipil.


"DPR menurut saya itu kayak jadi manifestasi kengawuran masyarakat politik di Indonesia. Bukan masyarakat sipil ya, masyarakat politik," terang Hariz. "Jadi komunitas politisi yang terinstitusionalisasi, menurut saya, mereka udah ngawur sengawur-ngawurnya, mengkhianati kerja legislasi."

Selain UU KPK dan RKUHP, Hariz menyebut ada beberapa revisi yang perlu disoroti. Pasalnya, revisi yang dimaksud dapat membawa kerugian pada masyarakat.

"Undang-Undang Sumber Daya Alam, Undang-Undang Pertanahan, Ketenagakerjaan, itu kan semua paket perundang-undangan yang akan menjadikan Indonesia jadi semacam surga bagi para perampok," ujar Hariz. "Para pengumpul kapital."

Oleh sebab itu, pendiri kantor hukum dan HAM Lokataru tersebut memuji aksi para mahasiswa yang sudah berani menyuarakan aspirasinya. Ia senang lantaran mahasiswa mau mengambil langkah bagi negara.

"Situasi ini kan sebetulnya yang harusnya sudah ter-signal dan saya bersyukur banget bahwa mahasiswa sudah keluar, sudah membaca ini, sudah mengekspresikan. Saya harus menyambut baik situasi itu," pungkas Hariz. "Jadi jangan lagi kita lihat ada mahasiswa yang justru sibuk diterima KSP (Kantor Staf Presiden), ya kan, sibuk diterima karyawan KSP lagi, dibohong-bohongi, senang hanya dikasih audiensi, terus senang."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait