Menurut Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Surakarta, Agus Siswuryanto, sanduk tersebut dipasang secara sembunyi-sembunyi.
- Bertilia Puteri
- Senin, 23 September 2019 - 10:36 WIB
WowKeren - Isu putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, maju pemilihan Wali Kota Solo 2020 terus berembus. Sejumlah spanduk dukungan untuk Gibran bahkan mulai bermunculan di Kota Solo.
Spanduk bergambar Gibran terlihat di sejumlah titik di 5 kecamatan. Di antaranya adalah Jalan Juanda, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Imam Bonjol dan perlintasan KA Joglo, Banjarsari.
Meski demikian, sejumlah spanduk Gibran tersebut justru ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Menurut Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Surakarta, Agus Siswuryanto, sanduk tersebut dipasang secara sembunyi-sembunyi.
"Biasanya seperti itu memang memasangnya sembunyi-sembunyi dari petugas," tutur Agus dilansir detikcom, Minggu (22/9). "Kalau ketahuan pasti langsung saya interogasi. Saya panggil."
Agus sendiri mengaku tidak tahu pihak mana yang memasang spanduk Gibran. Spanduk tersebut mulai terlihat di beberapa sudut Kota Solo sejak Sabtu (21/9).
Spanduk Gibran tersebut sempat viral di media sosial. Salah satu warganet yang membagikan foto spanduk itu adalah akun Instagram @mlampahsolo. Dalam foto tersebut, tampak potret wajah Gibran dengan tulisan "Solo omahku, Gibran Pemimpinku".
Di sisi lain, nama Gibran sebelumnya masuk dalam bursa Pemilihan Wali Kota Surakarta (Solo) periode 2020-2025. Hasil tersebut berdasarkan survei yang dilakukan Universitas Selamet Riyadi (Unisri).
Isu ini sempat redup hingga mendadak kembali kencang berembus pasca Gibran kedapatan mengunjungi rumah dinas Wali Kota sekaligus Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo pada Rabu (18/9) kemarin. Pertemuan itu, jelas Rudy, digelar lantaran Gibran hendak menanyakan syarat menjadi wali kota.
Gibran sendiri masih membantah isu pencalonannya sebagai orang nomor satu di Solo. Menurutnya pertemuan itu hanya silaturahmi biasa tanpa pembicaraan bernuansa politik. Namun dalam kesempatan itu ia menegaskan bahwa Solo membutuhkan sentuhan anak muda.
(wk/Bert)
