Majelis Rakyat Papua Sebut Kerusuhan di Wamena Disebabkan Provokator
Nasional

Aksi demonstrasi di Wamena berakhir dengan ricuh. Menanggapi hal tersebut, Majelis Rakyat Papua menyebutkan jika kerusuhan yang terjadi di Wamena tersebut disebabkan oleh provokator.

WowKeren - Kondisi Papua kembali memanas usai massa menggelar aksi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Diketahui aksi massa yang diinisiasi sekelompok mahasiswa itu terjadi pada Senin (23/9) dan berujung kerusuhan serta perusakan fasilitas publik.

Menanggapi kerusuhan yang terjadi di bumi Cenderawasih tersebut, Ketua Majelis Rakyat Papua Timotius Murib membenarkan terkait adanya kerusuhan tersebut. "Iya benar di Wamena rusuh lagi," kata Timotius dilansir Tempo.

Lebih lanjut, Timotius mengatakan jika massa aksi tersebut terdiri dari pelajar dan juga masyarakat. Mereka melakukan unjuk rasa itu untuk menolak rasisme yang masih menjadi polemik.

Sayangnya, aksi massa tersebut kemudian disusupi oleh provokator sehingga menjadi rusuh dan anarkis. Tak hanya di Wamena, Timotius pun menilai jika aksi unjuk rasa serupa juga terjadi di Jayapura, tepatnya di Universitas Cenderawasih.


Karena para mahasiswa sempat menduduki kampus tersebut. Untungnya saat ini kondisi sudah mulai kondusif setelah polisi membubarkan massa.

Sebelumnya, telah diberitakan jika demo yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di Wamena, Papua berakhir ricuh dan anarkis. Tak tanggung-tanggung, massa nekat merusak sejumlah fasilitas publik, termasuk membakar kantor Bupati Jayawijaya.

"Iya benar, ada rusuh siswa. Sedang panas. Kantor Bupati dibakar," ujar seorang narasumber dari Polres Jayawijaya melalui sambungan telepon, Senin (23/9), dilansir dari CNN Indonesia. Karena kerusuhan yang disebabkan oleh massa tersebut, Bandara Wamena pun memutuskan untuk berhenti beroperasi untuk sementara. Hal ini dilakukan demi mempertimbangkan keamanan masyarakat.

Di sisi lain, situasi Kota Jayapura, Papua dikabarkan turut memanas. Hal ini membuat aktivitas di sebagian sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) Kota Jayapura terpaksa dihentikan. Siswa di sekolah-sekolah tersebut terpaksa dipulangkan lebih awal lantaran situasi keamanan yang tidak kondusif. "Pulang lebih cepat karena adanya aksi demo," ujar Agustina, salah seorang guru SD di Distrik Abepura, Kota Jayapura, dikutip dari Antara.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait