Asap Karhutla Riau Mulai Merambah Ke Nias, BMKG Imbau Waspada
Nasional

Asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau sudah mulai merambah ke Kepulauan Nias. BMKG pun mengimbau agar masyarakat waspada.

WowKeren - Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau belum juga reda. Saat ini kondisi udara di provinsi yang terletak di tengah Sumatra tersebut sudah memasuki status darurat. Gubernur Riau Syamsuar baru saja menetapkan Status Darurat Pencemaran Udara di Riau mulai 23 September hingga 31 September. Apabila kondisi udara masih belum pulih, maka status darurat akan diperpanjang.

Parahnya bencana karhutla di Riau menyebabkan kabut asap hasil kebakaran juga menyebar ke sejumlah daerah. Senin (23/9) ini, asap tersebut sudah mulai menyelimuti kepulauan Nias bagian timur. Selain itu, perairan di antara Sibolga dan Kepulauan Nias juga mulai terpapar asap.

"Kondisi sebaran asap berdasarkan citra satelit 22 September 2019 pukul 14.00 WIB," kata Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara Binaka, Budi Samsaji di Nias yang dikutip Antara pada Senin (23/9). "Sebaran asap sudah mulai meluas ke Kepulauan Nias bagian timur."

Akan tetapi, Budi mengatakan belum bisa memberitahukan secara detail soal tingkat paparan asap yang terjadi di Kepulauan Nias. Hal ini karena pihak Kementerian Lingkungan Hidup belum melakukan pengukuran.


"Soal tingkat paparan asap sebenarnya kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup, dan hingga saat ini masih belum dilakukan pengukuran," ungkap Budi. "Kalau saya secara pribadi, kabut asap di Kepulauan Nias berpotensi mengganggu dan menyebabkan infeksi paru-paru ringan seperti batuk, tenggorokan kering dan iritasi mata."

Meskipun sebagai instansi BMKG tidak bisa memberikan informasi tersebut, Budi tetap mengimbau agar masyarakat waspada. Ia mengingatkan agar masyarakat memperbanyak minum serta menggunakan masker dan kacamata saat mengendarai sepeda motor.

Sementara itu, saat ini kabut asap di Riau semakin pekat dan membuat jarak pandang di Pekanbaru pagi ini hanya 500 meter. Alat pemantau polutan BMKG menunjukkan angka pencemaran partikel udara PM10 sejak Minggu malam hingga Senin pagi berkisar 500 hingga 700. Angka tersebut sudah jauh di atas kategori berbahaya.

Gubernur Syamsuar mengungkapkan bahwa kabut asap di Riau terus memburuk dalam tiga hari terakhir. Selain akibat karhutla di Riau, asap di Pekanbaru diperkirakan juga berasal dari asap karhutla Provinsi Jambi dan beberapa wilayah di Sumatera Selatan.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru