Beredar Isu Internet Papua Diblokir Lagi, Telkom Minta Warga Tak Percaya Hoaks
Nasional

Papua kembali memanas usai aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa berujung ricuh. Tak hanya itu, beredar pula hoaks soal pemblokiran internet di Papua. Menanggapi isu tersebut, Telkom meminta warga Papua agar tak percaya hoaks itu.

WowKeren - Situasi di Wamena dan Jayapura, Papua sempat memanas Senin (23/9) pagi. Diketahui sejumlah mahasiswa telah melakukan aksi demonstrasi yang berakhir rusuh hingga membakar dan merusak fasilitas umum.

Tak sampai di situ, sempat beredar pula berita bohong atau hoaks yang mengatakan jika akses internet di Jayapura, Papua telah diblokir oleh Telkomsel. Menanggapi isu tersebut, PT Telkom Witel Papua mengimbau masyarakat untuk tidak percaya pada berita bohong atau hoaks tersebut.

Dilansir Antara, General Manager Telkom Witel Papua Sugeng Widodo mengklarifikasi jika kabar yang beredar tersebut bohong (hoaks). Pasalnya, pihak Telkom tidak memiliki otoritas untuk mematikan atau memblokir akses data internet. "Yang memiliki otoritas adalah negara berdasarkan Undang-Undang melalui Kementerian Kominfo," katanya.

Sementara itu, salah satu warga Jayapura, Selviana mengatakan jika info-info di media sosial soal akan dilakukan pemblokiran internet sudah beredar. "Selain sudah beredar di media sosial, info-info tersebut juga sudah dibuang di grup-grup komunitas," katanya.


Selviana menjelaskan dirinya masih merasa trauma jika terjadi kerusuhan lagi maka pemerintah pusat akan mematikan atau memblokir akses data internet. "Selain tidak bisa mengetahui kabar terbaru, terkadang jika tidak ada jaringan internet juga susah menghubungi teman atau saudara," ujarnya.

Sebelumnya telah diberitakan jika terjadi demo di Wamena, Papua yang berakhir ricuh. Menurut laporan Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja menyebutkan bahwa aksi demonstrasi tersebut disebabkan oleh hoaks atau berita yang tidak benar.

Mantan Kapolda Papua Barat itu kemudian mengatakan bahwa aksi tersebut sudah dikendalikan dan dilokalisir oleh personel Brimob BKO Nusantara yang diperbantukan di Wamena. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Bupati Jayawijaya juga sudah mendekati para pendemo supaya tidak lagi lakukan tindakan anarkis.

"Ada isu, bahwa seorang guru mengeluarkan kata-kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas melakukan aksi demonstrasi atau unjuk rasa pagi tadi," kata Kapolda di Abepura saat diwawancarai pada Senin (23/9). "Bupati Jayawijaya juga sudah mendekati mereka (pendemo) supaya tidak lagi lakukan tindakan anarkis."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru