Soal Terduga Teroris Ditangkap di Cilincing, Pengamat: Serangan Sederhana Tapi Mematikan
Twitter/anjares90
Nasional

Pengamat terorisme dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak, menilai para terduga teroris kini lebih memilih untuk berada di daerah yang tidak dicurigai ada gerakan terorisme.

WowKeren - Densus 88 Polri telah menangkap terduga teroris di Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (23/9). Pengamat terorisme dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak, lantas menduga bahwa terduga teroris tersebut adalah pecahan kecil dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Itu 'serpihan' JAD meski tidak banyak ditemukan bom, tapi ada rencana mereka akan melaksanakan aksi amaliyah," terang Zaki dilansir Okezone pada Selasa (24/9). "Perpecahan di JAD itu karena banyaknya penangkapan pimpinan JAD, tapi tidak berarti menghentikan upaya mereka untuk amaliyah."

Kelompok tersebut dinilai masih berbahaya meski tergolong lingkup yang kecil. Pasalnya, mereka cenderung melakukan aksi teror berskala kecil yang mematikan dengan peralatan yang lebih sederhana hingga menyulitkan polisi.

"Memang mereka lebih sulit melakukan amaliyah seperti dulu dengan sumber daya manusia yang terbatas, tapi untuk skala yang kecil mereka masih mampu," jelas Zaki. "Apa lagi mereka sekarang juga belajar dari internet untuk merakit bom jadi mudah didapatkan, mudah diracik, mudah dibawa dan mudah dipindah-pindah tempat. Untuk kepolisian juga sulit, karena tidak ada struktur yang jelas."


Zaki lantas membeberkan bahwa aksi teror dalam skala kecil itu cenderung digunakan untuk menyerang aparat di lapangan secara personal. Sehingga apabila hal tersebut dibiarkan, kelompok-kelompok kecil di daerah dikhawatirkan akan saling tergabung kembali.

"Tetap berbahaya, terutama dalam konteks kepolisian yang diserang secara personal, serangan sederhana tapi mematikan. Kalau dibiarkan sel-sel kecil ini bisa saling terkoneksi," tutur Zaki. "Sel kecil mereka ini untuk survival, kalau dulu kan ada amir yang jelas, strukturnya juga jelas jadi mudah terdeteksi. Ini kerjaan keras untuk polisi karena lebih sulit mendeteksi mereka."

Terkait dengan keberadaan terduga teroris yang mulai mendekati Ibu Kota ini, Zaki menilai hal ini merupakan salah satu strategi untuk menghindari strategi polisi. Oleh sebab itu, mereka kini lebih memilih untuk berada di daerah yang tidak dicurigai ada gerakan teroris.

"Selama ini penangkapan di pinggiran Jakarta. Mungkin karena kantong-kantongnya sudah teridentifikasi jadi bergeser. Cilincing awalnya tidak termasuk wilayah yang teridentifikasi titik teroris, juga hampir tidak pernah ada penangkapan di situ," pungkas Zaki. "Perubahan itu bagian dari strategi untuk keluar dari pengawasan polisi yang fokus di wilayah Depok, Bekasi, Tangerang sebagai titik gerakan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait