Prabowo Bela Mahasiswa, Sebut Aksi Terjadi Karena Negara Gagal
Instagram/prabowo
Nasional

Menurutnya hak-hak masyarakat sudah gagal dipenuhi oleh negara. Ditambah dengan keran aspirasi yang ditutup, menurutnya wajar apabila mahasiswa nekat menggelar aksi besar-besaran.

WowKeren - Aksi massa besar-besaran yang terjadi beberapa hari belakangan turut menyita perhatian Prabowo Subianto. Berkebalikan dengan sejumlah tokoh nasional yang cenderung menyayangkan demo tersebut, sang Ketua Umum Partai Gerindra justru mendukung aksi mahasiswa. Sebab, menurutnya, mahasiswa memiliki alasan yang kuat sehingga harus turun ke jalan demi menyampaikan aspirasi.

Alasan tersebut, ujar Prabowo, tak lain karena negara sudah gagal melindungi serta menyejahterakan rakyatnya. Menurutnya, apabila hal tersebut berhasil dipenuhi oleh negara, maka mahasiswa tak akan menggelar aksi.

"Tugas pemerintah yang utama adalah melindungi segenap tumpah darah, melindungi-mencerdaskan kehidupan bangsa, menyejahterakan rakyat, dan itu tugas negara dan semua pemerintah," ujar Prabowo di kediamannya, Hambalang, Bogor, Kamis (26/9). "Artinya apa? Kalau negara tak berhasil melindungi rakyatnya, dan negara tidak berhasil sejahterakan rakyat, apa risikonya yang harus diambil? Bahwa negara itu gagal."

"Kalau semua saluran politik, semua saluran keadilan, semua saluran tempat rakyat kecil bisa menyuarakan kecemasannya, bisa mendapat perlindungan," imbuhnya. "Kalau semua saluran itu tidak bekerja, apakah kita salahkan anak-anak kita turun-turun ke jalan?"


Dalam kesempatan itu, Prabowo berharap agar seluruh permasalahan di Indonesia bisa selesai dengan damai. Ia pun mengimbau agar semua pihak mematuhi aturan hukum yang ada.

Tak hanya itu, Prabowo juga mengimbau agar aparat keamanan, dalam hal ini polisi, tidak melakukan tindakan represif. "Siapapun yang pimpin, pemerintah harus ayomi rakyatnya. Saya juga imbau petugas aparat, tolong Anda adalah milik rakyat Indonesia," tegas Prabowo, dilansir dari Detik News, Jumat (27/9).

Mantan Calon Presiden (Capres) itu lantas membandingkan penanganan demo di Indonesia dengan aksi serupa di negara lain. Seperti misalnya Prancis dan Hong Kong. Menurutnya tak pernah ada demonstran yang menjadi korban kendati demonstrasi di sana tak kalah besar skalanya dengan Indonesia.

"Coba lihat di Prancis, berapa bulan sudah demo, mungkin hampir satu tahun, tapi nggak ada yang mati," ungkapnya. "Negara totaliter, negara komunis totaliter seperti Hong Kong saja sudah lebih delapan minggu (demo)."

Oleh karena itu, mantan Danjen Kopassus itu pun meminta agar semua pihak menghadapi demo dengan kepala dingin. Ia juga berharap agar ada solusi terbaik dari permasalahan ini. "Kita mohonlah, seluruh pihak tenang, bahwa kita cari solusi," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru