Haris Azhar Soroti Penangkapan Dandhy Laksono dan Ananda Badudu: Rezim Ini Sedang Panik
Nasional

Sebaliknya, Pendiri Lokataru Haris Azhar mempertanyakan sikap aparat yang lambat dalam mengusut kasus video viral terkait ambulans yang mengangkut batu. Video tersebut telah dihapus usai pihak polisi mengklarifikasi.

WowKeren - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar menyebut bahwa rezim pemerintahan yang tengah berkuasa saat ini sedang mengalami kepanikan. Hal tersebut menyusul ditangkapnya Sutradara Film Dokumenter Sexy Killers Dandhy Laksono dan musisi Ananda Badudu oleh Polda Metro Jaya.

"Penangkapan terhadap Dandhy dan Ananda adalah upaya kepanikan rezim Jokowi melalui polisi," kata Haris dilansir dari Suara, Jumat (27/9). "Terhadap kebangkitan demokrasi rakyat yang semakin kritis dan tajam."

Haris mempertanyakan sikap aparat yang menurutnya justru sangat lamban ketika menyikapi penyelidikan kasus video viral soal ambulans berisi batu. Dalam video yang diunggah oleh Polda Metro Jaya, terlihat ambulans milik Pemprov DKI Jakarta yang diamankan karena diduga membawa batu. Polisi pun akhirnya menghapus video tersebut setelah "mengaku salah".

"Kenapa bukan Buzzer Jokowi yang upload berita palsu soal Ambulans yang di periksa?" tegas Haris. "Diskriminatif. Ini semua rangkaian dari berbagai pelanggaran hukum dan HAM yang justru datang dan dilakukan oleh rezim ini."


Aksi kekerasan yang dilakukan oleh aparat serta upaya menutup akses untuk bantuan hukum mengingatkannya akan orde baru. Sikap-sikap aparat yang demikian justru menunjukkan bahwa pemerintah yang berkuasa saat ini sedang panik.

"Sweeping, kekerasan, penutupan akses bantuan hukum, penutupan akses informasi buat publik dan keluarga korban," jelas Haris. "Saya jadi ingat Orde Baru. Tapi saya juga ingat bahwa reformasi kan tidak berjalan baik. Justru dikorupsi, jadi pemerintah ini panik."

Sebaliknya, hal-hal yang dilakukan oleh para jurnalis untuk meliput berita sesuai pekerjaan mereka, justru mendapat perlakuan represif dari aparat. Pendiri organisasi Lokataru tersebut juga menegaskan bahwa demonstrasi mahasiswa yang melakukan aksi adalah produk hukum yang sah.

"Jurnalis meliput juga sah. Itu tugas mereka. Dandhy, Ananda warga yang sah membantu mahasiswa," tegas Haris. "Justru negara dan pemerintah serta penjilat rezim ini yang melakukan kekerasan, fitnah, pelanggaran hukum."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait