Demo Mahasiswa Rusuh Di Indonesia, AS Dan Australia Minta Warga Negaranya Waspada
Instagram
Dunia

Demo mahasiswa hingga berujung dengan kericuhan di sejumlah wilayah Indonesia telah membuat Amerika Serikat dan Australia memberikan peringatan kepada warga negaranya.

WowKeren - Berbagai aksi demonstrasi mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi yang belakangan ini sering terjadi telah meresahkan negara lain. Baru-baru ini Amerika Serikat dan Australia diketahui telah memberikan peringatan terhadap warga negara mereka yang berada di Indonesia untuk waspada.

Amerika Serikat melalui situs resmi kedutaan besar untuk Indonesia di Jakarta telah mengeluarkan peringatan keamanan bagi warga negaranya yang sedang berada di Indonesia. Dalam situs resmi tersebut disebutkan jika aksi demonstrasi yang telah terjadi sejak 24 September sebagian besar berjalan damai sementara sebagian demo juga telah menyebabkan sejumlah kerusakan properti, penutupan jalan, dan kemacetan.

"Sejumlah laporan juga menyebutkan bahwa demonstrasi akan berlangsung di sejumlah kota lainnya di Indonesia dalam beberapa hari ke depan," tulis peringatan dari laman resmi Kedubes AS. "Kedutaan Besar AS terus memonitor secara seksama situasi di Indonesia dan sangat menyarankan bagi warga AS untuk menghindari lokasi-lokasi demo yang biasanya merupakan gedung-gedung pemerintahan."


Pihak Amerika Serikat lantas mengimbau warga negaranya yang berada di Indonesia untuk waspada dengan menghindari area-area yang menjadi lokasi aksi demonstrasi. Kedubes AS juga meminta untuk terus mewaspadai lingkungan sekitar dan meminta warga negaranya untuk selalu memperhatikan liputan media yang berada di Indonesia. Terakhir, mereka menganjurkan warga negaranya untuk terus membawa ponsel dimana pun berada saat di Indonesia.

Tak hanya Amerika Serikat, pihak Australia juga memberikan peringatan senada bagi warga negara mereka yang berada di Indonesia. Australia juga telah menetapkan tingkat keamanan Indonesia saat ini sedang berada dalam tingkat kewaspadaan tinggi untuk dikunjungi. Menurut keterangan resminya, aksi demonstrasi ini bisa sewaktu-waktu pecah dan berujung dengan kericuhan jika Pemerintah Indonesia mengesahkan RUU KUHP.

Australia juga sempat menyoroti bahwa keputusan Pemerintah Indonesia yang sedang merevisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP) berpotensi mempengaruhi kedatangan jumlah warga asing termasuk turis. "Hukum itu belum akan diterapkan hingga dua tahun setelah diloloskan. Banyak hukum akan berubah dan bakal berlaku juga untuk warga asing dan pendatang, termasuk turis," demikian pernyataan yang dilansir di situs resmi Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru