Najwa Shihab Disemprot Ketua DPR Soal Permalukan Narasumber, Eks Aktivis 98 Curigai Hasut Publik
Nasional

Tak hanya mendapat 'semprotan' dari Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet, Najwa Shihab rupanya juga disentil oleh mantan aktivis 1998, Faizal Assegaf.

WowKeren - Jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab sempat mengundang Ketua DPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet ke acara "Mata Najwa" untuk berdialog dengan mahasiswa terkait gelombang demonstrasi yang terjadi akhir-akhir ini. Namun, Bamsoet tidak datang ke acara tersebut dan hanya diwakilkan oleh Fahri Hamzah.

Bamsoet sendiri telah menjelaskan alasannya tak datang ke acara talkshow tersebut. Menurut Bamsoet, dirinya tak pernah diajak atau diundang secara langsung oleh Najwa, hanya lewat media sosial saja.

Politisi Partai Golkar itu juga mengaku paham betul bagaimana etika mengundang seseorang untuk menjadi narasumber. Bamsoet juga sempat balik menyindir Najwa dan menyebut bahwa kantornya ada di DPR RI, bukannya di media sosial.

"Mencari saya sangat mudah, setiap hari dari pagi hingga sore selalu ngantor di DPR RI. Jadi tidak perlu mempermalukan narasumber hanya untuk menaikkan rating dan keuntungan pribadi," tutur Bamsoet pada Kamis (26/9). "Banyak cara yang lebih etis dan sikap yang saling menghargai."


Tak hanya mendapat "semprotan" dari Bamsoet, Najwa rupanya juga disentil oleh mantan aktivis 1998, Faizal Assegaf. Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Faizal menyebut bahwa Najwa seakan membangun narasi dan provokasi demi membenturkan mahasiswa dan prajurit Polri.

Faizal Assegaf

Twitter

Tak hanya itu, Faizal juga menyebut ayah Najwa, Quraish Shihab, sebagai loyalis rezim Presiden Soeharto yang dinilainya korup. Sedangkan Najwa kini dinilainya ingin menyulut kekerasan demi menghancurkan tatanan demokrasi yang telah ia perjuangkan pada 1998 silam.

"Lucu, di era kekuasaan Soeharto yg korup & bengis, pak @quraishihab rela menjadi loyalis Orba," cuit Faizal pada Jumat (27/9). "Kini, @NajwaShihab tampil menyulut kekerasan, membenturkn pelajar, mhs dgn Polri utk hancurkan tatanan reformasi & demokrasi yg diperjuangkan oleh rakyat & gerakan mahasiswa 98."

Faizal lantas meminta agar Najwa maupun kelompok mahasiswa yang terlibat dalam demo anarkis untuk belajar berdemokrasi pada rakyat. "Rakyat & mhs 98 sdh memperjuangkan ruang kebebasan berpendapat, agar perbedaan di antara anak bangsa dilakukn dgn dialog, bkn anarkis, tutur Faizal.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait