Demo Mahasiswa Lagi, Jokowi Minta Tak Rusuh Dan Sebut Pemerintah Sangat Mendengar
Twitter
Nasional

Presiden Joko Widodo membebaskan para mahasiswa untuk menggelar aksi demonstrasi. Walau begitu Jokowi meminta agar jangan sampai terjadi kerusuhan dalam berunjuk rasa.

WowKeren - Presiden Joko Widodo tidak keberatan dengan sejumlah aksi unjuk rasa yang akan kembali digelar oleh para mahasiswa dalam memprotes sejumlah kebijakan Pemerintah Indonesia.

Gelombang aksi demonstrasi besar-besaran saat ini terus terjadi di sejumlah wilayah Indonesia sebagai penolakan mahasiswa terhadap sejumlah RUU kontroversial seperti RUU KPK dan RUU KUHP. Beberapa demo di sejumlah wilayah pun bahkan berakhir dengan kericuhan antara mahasiswa dan aparat keamanan.

Tercatat hingga saat ini, demo yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia seperti Makassar, Jakarta, Bandung, Kendari telah berakhir dengan kericuhan sehingga menyebabkan banyak korban luka-luka. Kericuhan ini terjadi akibat bentrokan antara aparat keamanan dan mahasiswa yang sudah tidak terhindarkan lagi. Bahkan bentrokan yang terjadi di Kendari telah menewaskan dua mahasiswa.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi akhirnya memperingatkan para pengunjuk rasa yang terlibat aksi untuk menyampaikan aspirasinya dengan damai. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, aksi unjuk rasa merupakan hal yang wajar sebagai kebebasan dalam menyampaikan pendapat oleh masyarakat kepada pemerintah. Walau begitu dirinya memberikan peringatan agar jangan sampai aksi unjuk rasa berubah menjadi rusuh dan anarkis sehingga merugikan orang lain.


"Nggak apa, konstitusi kita kan memberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Senin (30/9). "Yang paling penting jangan rusuh, jangan anarkis, sehingga menimbulkan kerugian."

Jokowi juga berharap agar aksi demonstrasi ini tidak kembali menimbulkan kericuhan yang membuat sejumlah fasilitas umum menjadi rusak. Berdasarkan pengakuan Jokowi, selama ini pemerintah selalu mendengarkan dan bahkan selalu menampung dengan baik aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa.

"Jangan sampai ada yang merusak fasilitas-fasilitas umum. Yang penting itu," ujar Presiden Republik Indonesia Ke-7 ini. "Kita mendengar kok, sangat mendengar. Bukan mendengar, tapi sangat mendengar."

Demonstrasi ini terus terjadi sebagai bentuk desakan rakyat yang menuntut agar DPR membatalkan keputusan terkait pengesahan revisi UU KPK. Aksi ini juga dilakukan sebagai suara rakyat yang menolak sejumlah revisi undang-undang tepatnya KUHP, RUU Pertahanan, dan RUU Ketenagakerjaan. Mahasiswa juga akan mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait