Demo Mahasiswa Ricuh Di Bandung Sebabkan 433 Dievakuasi dan 38 Dirujuk Ke RS
Nasional

Aksi demonstrasi yang digelar di Bandung berujung dengan kericuhan yang menyebabkan banyak mahasiswa harus dirujuk ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan.

WowKeren - Aksi demonstrasi mahasiswa yang digelar di depan Gedung DPRD Jawa Barat pada Senin (30/9) berakhir dengan kericuhan. Aparat keamanan membubarkan aksi unjuk rasa dengan gas air mata setelah sejumlah aksi melakukan pelemparan botol, batu hingga petasan sekitar pukul 17.20 WIB.

Kericuhan yang terjadi akibat aksi unjuk rasa ini telah membuat ratusan orang dievakuasi ke aula kampus Universitas Islam Bandung untuk menjalani perawatan. Sebanyak 433 mahasiswa dan pelajar dari berbagai kampus serta sekolah mendapatkan perawatan di Unisba setelah mengalami sesak nafas dan sakit mata akibat gas air mata.

Sementara itu sebanyak 38 orang lainnya telah dirujuk ke sejumlah rumah sakit untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Data-data tersebut terpampang di papan pengumuman kampus Unisba dimana terdapat empat rumah sakit yang menjadi rujukan yaitu rumah sakit Borromeus, Hasan Sadikin, Sariningsih dan RS Halmahera.


"Total yang dievakuasi ke Unisba ada 433 mahasiswa dan pelajar dari berbagai kampus dan sekolah," jelas salah satu relawan di Unisba pada Senin (30/9). "Sebanyak 38 dirujuk ke beberapa rumah sakit."

Korban dalam aksi demonstrasi tersebut juga diketahui tidak hanya dari kalangan mahasiswa dan pelajar. Sejumlah warga yang sedang berada di daerah lokasi kejadian juga turut menjadi korban gas air mata. Bahkan menurut kesaksian salah satu relawan, terdapat anak kecil dan bayi yang juga terkena gas air mata. Para korban selain mengalami gangguan pernafasan juga mengeluhkan sakit di bagian mata dan juga ada yang mengalami luka-luka ringan.

"Ada korban dari warga yang sedang berjalan kaki terpapar gas air mata. Saya juga lihat tadi ada satu anak kecil sama bayi," kata relawan kesehatan dari kampus Institut Teknologi Nasional (Itenas), Jafar Rasyid Fadlan. "Evakuasi korban kebanyakan dari sekitar Gedung DPRD, ada juga yang di Gedung Sate Jalan Diponegoro."

Demonstrasi ini terus terjadi sebagai bentuk desakan rakyat yang menuntut agar DPR membatalkan keputusan terkait pengesahan revisi UU KPK. Aksi ini juga dilakukan sebagai suara rakyat yang menolak sejumlah revisi undang-undang tepatnya KUHP, RUU Pertahanan, dan RUU Ketenagakerjaan. Mahasiswa juga akan mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait