Kerap Keluhkan Investasi, Jokowi Diminta Tak Terus-Terusan Bandingkan Indonesia dengan Vietnam
Instagram/jokowi
Nasional

Sebab jika dilihat dari data yang ada, kondisi investasi di Indonesia masih baik-baik saja bahkan RI menduduki peringkat lebih atas daripada Vietnam dilihat dari PMA yang masuk.

WowKeren - Presiden Joko Widodo alias Jokowi kerap mengeluhkan kondisi investasi Indonesia yang menurutnya kian menurun jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, terutama Vietnam. Ekonom Faisal Basri menyarankan agar Jokowi tak perlu terobsesi dengan kinerja investasi di dalam negeri.

"Tidak benar bahwa investasi di Indonesia kecil," kata Faisal dilansir dari CNN Indonesia, Senin (30/9). "Tidak benar pertumbuhannya lebih jelek dibanding negara lain, karena data-datanya tidak seperti itu."

Faisal menuturkan, berdasarkan data yang dihimpun oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Indonesia tercatat mencapai 22 miliar dolar AS. Hal ini membuat Indonesia menduduki peringkat ke-16 dunia pada 2018 lalu. Sedangkan Vietnam sendiri masih berada di peringkat ke-18 di bawah Indonesia.

Oleh sebab itu, ia meminta agar Jokowi tak terus-terusan membandingkan investasi Indonesia dengan Vietnam. Sebab meskipun 33 perusahaan sebelumnya tak ada yang melirik Indonesia, namun investasi langsung masih terus mengalir.


"Vietnam ini kan selalu dibanding-bandingkan oleh Pak Jokowi," lanjut Faisal. "Melihat data ini seharusnya Pak Jokowi tak perlu kecil hati kalau misal 33 perusahaan yang relokasi dari Tiongkok tidak ada yang datang ke Indonesia. Toh, FDI masih tetap datang kok."

Ia menambahkan bahwa Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) Indonesia pada 2018 lalu tercatat 33,84 persen terhadap PDB dengan pertumbuhan mencapai 6,01 persen. Porsi ini lebih tinggi dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya yang mencapai 30 persen.

Ia mempertanyakan maksud Jokowi yang ingin memperbesar lagi investasi di Indonesia. Jika Jokowi memaksakan untuk memperbesar PMTB seperti Tiongkok maka justru akan membahayakan investasi dalam negeri.

"Pak Jokowi ini investasinya terhadap PDB ingin berapa? Mau sampai 40 persen (terhadap PDB) seperti Tiongkok?" tegas Faisal. Bisa collapse ekonomi Indonesia, karena kalau investasi terlalu kencang, impor bahan baku naik, impor capital goods naik, utang naik, dan ekonomi Indonesia bisa semakin panas.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait