Pengacara Dosen IPB Tepis Tudingan Danai Demo Rusuh, Sebut Dalang 'Orang Terpandang'
Nasional

AB dan kelima rekannya diringkus kepolisian pada Sabtu (28/9) lalu lantaran terbukti merakit dan memiliki sejumlah bom molotov. Belakangan terungkap AB berniat menggagalkan pelantikan DPR/MPR.

WowKeren - Seorang dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) bernama Abdul Basith (AB) baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Pasalnya AB ketahuan membuat bom molotov yang sedianya akan digunakan dalam Aksi Mujahid 212.

Penyelidikan pun terus dilakukan. Yang terbaru, polisi turut menuding AB menjadi aktor intelektual di balik aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan. AB juga disebut-sebut menjadi penyandang dana dalam kerusuhan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, kuasa hukum AB, Gufroni pun angkat bicara. Menurutnya tuduhan itu tak beralasan lantaran polisi belum bisa menunjukkan barang bukti bom molotov dari kediaman kliennya.

Menurutnya, barang bukti yang telah diamankan oleh kepolisian bukanlah bom molotov, tetapi minyak jarak. "Karena kita belum diperlihatkan barang buktinya jadi belum bisa dipastikan apakah itu bom molotov atau minyak jarak," kata Gufroni, Kamis (3/10).

Ia pun menampik segala tudingan soal kliennya yang mendanai kerusuhan tersebut. Menurutnya, demonstrasi berujung kerusuhan yang terjadi beberapa waktu belakangan merupakan "karya" sejumlah "orang terpandang".


"Menurut penuturan klien kami, yang mengarsiteki dan mendanai serta menginisiasi hal-hal yang dituduhkan (kerusuhan menggunakan bahan peledak), bukanlah klien kami," jelas Gufroni, seperti dilansir dari laman Suara. "Melainkan beberapa 'orang terpandang'."

Kendati demikian, Gufroni tak memberikan informasi lebih detail terkait "orang terpandang" itu. Entah karena memang Gufroni enggan membeberkan semua secara detail, atau karena AB memang tak menyebutkan secara gamblang siapa "orang terpandang" yang dimaksud.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Polda Metro Jaya pun angkat bicara soal pernyataan Gufroni. Mereka membantah pernyataan Gufroni soal informasi minyak jarak alih-alih bom molotov yang diamankan dari kediaman AB. "Itu enggak benar (informasi soal minyak jarak)," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono.

Di sisi lain, penyelidikan atas AB pun mengungkap detail rencana sang dosen. Polri menyebut AB berniat untuk menggagalkan pelantikan DPR dan MPR pada Selasa (1/10) kemarin.

Selain AB, polisi turut meringkus lima tersangka lain terkait pengadaan bom molotov ini. AB, S, YF, AU, OS, dan SS diringkus kepolisian di Cipondoh, Kota Tangerang, Banten pada Sabtu (28/9) lalu.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru