Sepuluh Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akhirnya terpilih. Setiap partai oposisi maupun pendukung pemerintah mendapatkan jatah kursinya masing-masing.
- Wahyu
- Kamis, 03 Oktober 2019 - 14:24 WIB
WowKeren - Usai pelantikannya pada 1 Oktober kemarin, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019-2024 pun mulai mencari kandidat 10 pimpinan barunya. Hari ini, Kamis (3/10) diadakan Rapat Gabungan Pimpinan Sementara MPR dengan Pimpinan Fraksi dan Kelompok DPD untuk memilih pimpinan MPR.
Dari hasil tersebut, muncul 10 nama pimpinan MPR yang diambil dari berbagai fraksi partai. Pimpinan MPR yang terpilih itu disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tertua, yakni Abdul Wahab Dalimunthe.
Nama-nama tersebut diantaranya yakni Syariefudin Hasan (Demokrat), Ahmad Basarah (PDIP), Jazilul Fawaid (PKB), Hidayat Nur Wajid (PKS), dan Bambang Soesatyo (Golkar). Selain itu, ada juga Lestari Mukdijat (Nasdem), Ahmad Muzani (Gerindra), Arsul Sani (PPP), Zulkifli Hasan (PAN), dan Fadel Muhamad dari kelompok DPD.
Partai pendukung pemerintah sendiri terdiri dari PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, dan PPP. Sementara itu, partai oposisi terdiri dari partai Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN. Dengan begitu, jatah kursi pimpinan MPR tiap partai pendukung pemerintah maupun oposisi sudah terbagi rata.
Sementara itu, Abdul Wahab mengatakan bahwa akan dilakukan lobi-lobi pada pukul 14.00 WIB. Setelah itu, akan diadakan pemilihan dan pelantikan Ketua dan Pimpinan MPR Periode 2019-2014 pada pukul 19.00 hari ini, Kamis (3/10).
Abdul Wahab menurutkan bahwa pada dasarnya seluruh fraksi menginginkan pemilihan Ketua MPR dilakukan secara musyawarah agar bisa mencapai mufakat. Akan tetapi, jika cara tersebut tidak menemui hasil, maka pemilihan Ketua MPR akan ditempuh melalui voting atau pemilihan suara.
"Artinya musyawarah mufakatnya sore dan pelantikannya malam," kata Abdul Wahab yang dilansir oleh Antara pada Kamis (3/10). " Tapi nampaknya semua ingin musyawarah."
Sementara itu, saat ini kursi Ketua MPR masih direbutkan oleh dua partai oposisi dan partai pendukung pemerintah. Kedua partai yang tengah memperebutkan kursi tertinggi majelis tersebut yakni Gerindra dan Golkar.
(wk/wahy)
