Gempa Susulan di Maluku Sampai Ribuan Kali, Status Tanggap Darurat Masih Berlaku
Nasional

Tercatat ada ribuan gempa susulan yang mengguncang Ambon dan sekitarnya pasca Kamis (26/8) lalu. Kendati demikian, hingga kini, gempa susulan yang mengguncang mulai berkurang intensitasnya.

WowKeren - Gempa dengan magnitudo 6,8 sempat mengguncang Ambon, Maluku pada Kamis (26/8) lalu. Namun rupanya hingga Minggu (6/10) pagi, gempa susulan terus mengguncang daerah tersebut. Tak tanggung-tanggung, gempa susulan yang menggoyang Maluku mencapai ribuan kali.

Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon. Menurut mereka, hingga Minggu pukul 09.00 WIT, sebanyak 1.105 gempa susulan tercatat mengguncang wilayah tersebut.

"Sampai pukul 09.00 WIT pagi ini sudah 1.105 kali gempa susulan terjadi," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin, seperti dilansir Kompas.

Kendati demikian, menurut Andi, intensitas gempa susulan itu telah menurun. "Kalau dibanding dengan beberapa hari lalu, saat ini intensitasnya sudah menurun," jelasnya.

Lebih lanjut, Andi pun menjelaskan fakta di balik ribuan gempa susulan itu. Menurutnya, gempa susulan masih terus terjadi lantaran adanya energi yang tersisa di zona patahan sehingga perlu waktu untuk mencapai kestabilan.

"Jadi energi tersisa itu dikeluarkan secara perlahan sehingga kondisi patahan itu bisa mencapai kestabilan kembali," paparnya. "Jadi ini kondisinya normal."


Di sisi lain, masa tanggap darurat bencana gempa di Maluku diperpanjang hingga dua minggu. Hal ini disesuaikan dengan hasil rapat evaluasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Sabtu (5/10).

Perpanjangan masa tanggap darurat ini dilakukan atas beberapa pertimbangan. Seperti terkait penyelenggaraan bantuan kepada pengungsi, alur, distribusi sampai data lapangan yang belum selesai.

Sejumlah keluhan pun masih bermunculan dari lapangan. Selain itu, lokasi pengungsian yang jauh, distribusi sembako dan obat-obatan yang tak merata juga menjadi faktor pertimbangan.

"Kita penyelenggaraan belum selesai. Kita data-data lain belum selesai," jelas Kepala BPBD Maluku, Farida Salampessy, dikutip dari Teras Maluku. "Yang bergerak itu dari kabupaten dan kota. Kita ini di provinsi koordinator."

Sementara itu, jumlah pengungsi akibat bencana tersebut terus bertambah. Informasi terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak lebih dari 135 ribu orang tercatat mengungsi.

"Jumlah penyintas mencapai 135.875 orang," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas (Kapusdatinmas) BNPB, Agus Wibowo, dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/10). "Sehari sebelumnya jumlah penyintas sebanyak 111 ribu jiwa."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait