Gerindra Belum Bisa Dipastikan Dapat Kursi Menteri Di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Karena Alasan Ini
Nasional

Menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Gerindra masih belum memastikan terkait jatah kursi menteri yang akan didapat di kabinet Jokowi-Ma'ruf.

WowKeren - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih yaitu pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan diadakan sekitar dua pekan lagi yaitu pada Minggu (20/10). Menjelang pelantikan periode 2019-2014 oleh KPU, kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin terus menjadi sorotan dan perbincangan seputar siapa saja yang berpeluang menduduki kursi sebagai menteri.

Partai Gerindra hingga kini masih belum memastikan terkait jatah kursi menteri yang akan diterima partainya dari Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Hal ini dikarenakan Gerindra masih belum memutuskan langkahnya apakah akan bergabung ke koalisi pemerintah atau tidak.

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengonfirmasi jika Gerindra belum pasti bergabung dalam koalisi pemerintah meski pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin hanya tinggal hitungan hari. Namun hingga kini, lobi masih terus dilakukan antara kedua belah pihak. "Masih terus lobi tingkat tinggi," ujar Hendrawan saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Senin (7/10).

Hendrawan Supratikno tidak ingin mengatakan alasan yang membuat Gerindra masih belum menetapkan langkahnya terkait koalisi dengan pemerintah. Sementara itu Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono menjelaskan lebih lanjut terkait polemik koalisi Gerindra dengan pemerintah pada periode 2019-2024.

Sugiono menjelaskan jika Gerindra ingin terus bersikukuh mengajukan konsep untuk membangun Indonesia ke depan. Gerindra telah mengajukan sejumlah konsep seperti ketahanan pangan dan energi terbarukan sebagai langkah untuk memajukan Indonesia.


Tak hanya itu, Gerindra juga secara jelas telah meminta jika hanya orang pilihannya sendiri yang menjadi pimpinan pelaksana konsep tersebut. Jika konsep tersebut diterima oleh pemerintah namun tidak dijalankan oleh orang pilihan Gerindra, maka partai tersebut dipastikan akan menolak untuk berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

"Untuk mewujudkan itu, jika seandainya Gerindra diminta untuk bergabung, syaratnya adalah program dan konsep tersebut harus dijalankan," tegas Sugiono. "Untuk itu ada beberapa pos yang harus dipegang untuk menjamin pelaksanaan program tersebut."

Sugiono juga menampik kabar yang menyebutkan jika partainya meminta jatah menteri kepada Presiden Jokowi. Menurutnya, selama ini koalisi Indonesia kerja yang selalu menawarkan jabatan menteri kepada Gerindra.

"Terus terang Gerindra tidak pernah meminta kursi menteri di Kabinet," jelas Sugiono pada Jumat (4/10). "Pihak 01 yang menawarkan kursi kabinet itu ke Gerindra."

Oleh sebab itu, pihak Gerindra masih menunggu konsep-konsep yang diajukan ke pemerintah akan diterima. Maka hingga kini, jabatan menteri yang ditawarkan pemerintah kepada Gerindra masih belum pasti diterima karena konsep-konsep tersebut belum diputuskan.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait