Jokowi Selektif, Simak Peluang Prabowo Duduki Kursi Menteri Pertahanan
Nasional

Presiden Joko Widodo tidak main-main dalam memilih Menteri Pertahanan, Simak peluang Prabowo Subianto untuk menduduki jabatan Menhan di kabinet mendatang.

WowKeren - Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih yaitu pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada Minggu (20/10), sorotan seputar siapa saja yang berpeluang menduduki kursi sebagai menteri terus diperbincangkan. Salah satunya adalah perihal kursi dari Menteri Pertahanan (Menhan) yang dirasa cocok diduduki oleh Prabowo Subianto.

Presiden Jokowi diketahui akan selektif dan tidak main-main dalam menentukan menteri yang berhak masuk dalam kabinet kerjanya. Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Unpad Muradi lantas menakar peluang dari Prabowo Subianto untuk menjabat sebagai Menhan dalam periode pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin 2019-2024.

Muradi menilai peluang Prabowo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra ini sangat terjal untuk bisa menduduki kursi Menhan. Muradi menjelaskan jika hal ini disebabkan karena jabatan Menhan telah menjadi milik partai pemenang pemilu yaitu PDIP.

"Itu kan jatahnya pemenang, jatahnya partai pemenang. Kan ada 3 kementerian yang jatahnya partai pemenang, pertama Mendagri, kedua Menlu, ketiga Menhan itu jatahnya PDIP," kata Muradi saat dihubungi pada Senin (7/10). "Jadi kalau Pak Prabowo ingin jatah itu, ya dia enggak ngukur diri. Menhan harus yang satu pemikiran dan nyaman sama presiden."

Menurut Muradi, faktor pemilihan posisi Menhan akan didasari dari empat faktor yaitu calon harus merupakan orang kepercayaan dari Jokowi. Faktor kedua, posisi Menhan harus dipahami dan direstui oleh partai pemenang pemilu yaitu PDIP.


Sementara faktor ketiga adalah tidak memiliki rekam jejak yang buruk sehingga dapat memicu masalah negara dan bangsa. Terakhir, calon Menhan harus benar-benar memahami materi fungsi dari pekerjaannya tersebut. Muradi lantas mengatakan jika Prabowo tidak memiliki sejumlah faktor tersebut sehingga membuat kemungkinannya menjabat Menhan sangat sulit.

"Dari empat itu Pak Prabowo enggak gitu. Dia pernah dekat dengan kelompok-kelompok radikal, buat kita sebagai suatu negara agak kerepotan," jelas Muradi. "Jangan main-main dengan posisi Menhan, Mendagri, Menlu, karena kalau presiden lagi enggak ada, mereka yang berkuasa."

Muradi memiliki penilaian tersendiri terkait sosok Menhan yang dirasa pas untuk dipilih Jokowi. Menhan harus berasal dari satuan tentara dan tidak boleh terlalu tua sehingga keputusan-keputusan yang akan dilakukan semasa kerja tidak cenderung konvensional. Muradi juga menyebutkan sejumlah nama dari jajaran Jenderal TNI yang dirasa tepat menjabat sebagai Menhan.

"Yang pasti mantan tentara, bisa mantan Panglima, Kasad, yang pasti saya curiga bukan Pak Prabowo, itu hanya sebagai bargain beliau lah (minta Menhan)," ujar Muradi. "Bukan yang konvensional. Butuh figur yang lebih fresh. Paling enggak enggak jauh pensiunnya, baru, kurang dari lima tahun, masih banyak ada nama Gatot, Moeldoko, kemudian Mulyono."

Muradi lantas menyebutkan posisi yang cocok untuk Prabowo jika ingin bergabung ke koalisi pemerintahan Jokowi. Prabowo dinilai pas untuk menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait