Benny Wenda Siap Temui Jokowi, Isu Referendum Kembali Diungkit
Nasional

Benny menyebut isu referendum merupakan tuntutan lama masyarakat Papua dan Papua Barat. Apabila Jokowi bersedia membahas masalah ini dengannya, Benny pun berkenan menggelar pertemuan dengan sang RI 1.

WowKeren - Upaya tokoh separatis Benny Wenda untuk meminta hak referendum bagi masyarakat Papua tampaknya belum berakhir. Yang terbaru, Benny mengaku siap bertemu dengan Presiden Joko Widodo demi mewujudkan rencananya tersebut.

Hal ini disampaikan sendiri oleh sang Ketua Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat (ULMWP). Namun demikian Benny mengajukan sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh sang presiden.

Salah satunya adalah agar pertemuan itu membahas soal referendum. Benny bahkan menganalogikan hal tersebut sebagai "tuntutan lama rakyat Papua Barat untuk menggelar referendum kemerdekaan atau penentuan nasib sendiri".

"Saya harap dia (Jokowi) mau duduk bersama saya untuk mendiskusikan masa depan Papua Barat. Agar pertemuan yang tulus dapat terealisasi, Presiden Jokowi harus memperlihatkan bahwa dia serius menyelesaikan sumber masalah di Papua Barat," kata Benny melalui surat elektronik, seperti dilansir oleh CNN Indonesia, Selasa (8/10). "ULMWP akan mempertimbangkan pertemuan dengan Presiden ketika sejumlah syarat dilakukan."

Selain mendiskusikan soal peluang referendum Papua, Benny juga meminta agar pertemuan tersebut ditengahi oleh pihak ketiga. Ia pun mengajukan opsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau negara lain yang telah disepakati.


Syarat lainnya adalah Presiden Jokowi harus mengizinkan Komisaris Tinggi HAM PBB (OHCHR) untuk mengunjungi Papua. Bila syarat ini dipenuhi, barulah Benny dan kelompoknya bersedia bertemu dengan Jokowi.

Benny juga mendesak pemerintah Indonesia untuk menarik larangan bagi lembaga non-pemerintah (NGO) dan media internasional yang hendak memasuki Papua. "Seluruh 16 ribu pasukan kepolisian dan militer yang dikerahkan pemerintah Indonesia sejak Agustus 2019 lalu juga harus ditarik sesegera mungkin," tegasnya.

Benny juga menyoroti soal penahanan sejumlah tokoh yang ikut berdemonstrasi. Menurutnya mereka adalah tahanan-tahanan politik.

"Indonesia selalu mengabaikan keinginan rakyat Papua Barat. Untuk membuat kami percaya bahwa situasi ini telah berubah, Indonesia harus menunjukkan itikad baik dan menyetujui prasyarat yang kami ajukan," kata Benny. "Keinginan kami untuk mencapai referendum yang demokratis dan menegakkan hak kami dalam menentukan nasib sendiri tidak pernah tumbuh lebih kuat lagi."

Sebelumnya Jokowi telah mensinyalkan keinginannya untuk bertemu dengan tokoh pro-referendum Papua. "Tidak ada masalah, bertemu saja kok. Dengan siapapun akan saya temui kalau memang ingin ketemu," ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9) lalu.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru