Novel Baswedan Heran Dengan Isu Taliban Di Tubuh KPK
Nasional

Novel Baswedan dibuat heran dan menolak mentah-mentah terkait perbincangan seputar isu Taliban yang berkembang di internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

WowKeren - Novel Baswedan dibuat keheranan dengan adanya perbincangan seputar isu Taliban yang sedang berkembang di internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Perbincangan seputar isu Taliban ini telah membuat Novel Baswedan dengan keras menepisnya.

Sebelumnya Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane merupakan orang pertama yang membocorkan terkait isu ini ke publik pada Mei lalu. Menurut Neta, saat ini di tubuh KPK sedang mengalami perseteruan yang membahas isu Polisi Taliban dan Polisi India. Neta kala itu meminta pimpinan KPK untuk dapat menjaga solidaritas internalnya agar dapat berfokus pada kinerja pemberantasan korupsi.

Neta menjelaskan isu soal Polisi Taliban dan Polisi India di tubuh KPK ini ibarat perseteruan yang terjadi antara kubu Novel Baswedan dan kubu musuh non Novel Baswedan. Berdasarkan isu tersebut, Novel Baswedan diibaratkan sebagai Polisi Taliban sementara kubu yang berseberangan dengan Novel disandingkan dengan Polisi India.


"Sekarang berkembang isu di internal (KPK). Katanya ada Polisi India dan ada Polisi Taliban. Ini kan berbahaya. Taliban siapa? Kubu Novel (penyidik senior KPK Novel Baswedan)," kata Neta dalam diskusi bertema 'Bersih-bersih Jokowi: Menyoroti Institusi Antikorupsi' di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat pada Minggu (5/5) lalu. "Polisi India siapa? Kubu non-Novel. Perlu ada ketegasan komisioner untuk menata dan menjaga soliditas institusi ini."

Isu ini akhirnya sampai di telinga mantan Ketua KPK Novel Baswedan yang dengan tegas langsung membantahnya. Novel mengaku begitu terheran dengan adanya isu seputar Polisi Taliban dan Polisi India di tubuh KPK.

Novel yang baru saja menjadi saksi sidang perkara e-KTP di Pengadilan Tipikor mengatakan jika isu tersebut hanyalah hoaks yang telah berkembang liar. Menurut Novel, isu tersebut dimunculkan dengan sengaja untuk menyerang KPK agar citra lembaga tersebut dianggap buruk oleh masyarakat.

"Ya hoaks, hoaks keterlaluan, masak Pak Christian disebut Taliban gitu kan. Nggak lah," kata Novel Baswedan setelah keluar dari sidang perkara e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta pada Rabu (9/10). "Saya kira pola-pola itu sengaja membuat persepsi seolah-olah KPK-nya jelek, sehingga undang-undangnya diubah mungkin kan. Saya kira intinya nggak begitulah KPK."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru