Menko Kemaritiman Sebut Amerika Siap Investasi Rp 1,4 Triliun di Indonesia
Nasional

Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan menyebutkan jika Amerika Serikat siap memberi dana investasi sejumlah Rp 1,4 triliun ke Indonesia. AS disebut tengah mengincar proyek transportasi, hilirisasi, dan infrastruktur yang tengah dikejar oleh pemerintah

WowKeren - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia akan mendapatkan dana investasi dari Amerika Serikat. Tak tanggung-tanggung, Indonesia akan mendapatkan dana senilai USD 100 juta atau setara 1,4 triliun.

Dana tersebut didapatkan dari lembaga keuangan pembangunan Pemerintah Amerika Serikat atau Overseas Private Investment Corporation (OPIC). Luhut mengatakan bahwa pihaknya telah bertemu langsung dengan penasihat senior Presiden AS Donald Trump, Jared Corey Kushner, dalam kunjungannya ke Negeri Paman Sam awal Oktober lalu.

“Saya ke AS bertemu dengan Kushner. Lalu beliau tunjuk CEO OPIC (David Bohigian)," ujar Luhut di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (11/10). "Dalam pertemuan itu, Kushner serius akan investasi ke Indonesia. Mereka akan mulai dengan USD 100 juta."

Luhut kemudian menjelaskan jika OPIC sejatinya memiliki potensi dana USD 65 miliar yang bisa dikucurkan untuk investasi. Namun, untuk tahap awal dana segar tersebut tak bisa langsung diberikan kepada Indonesia.


Amerika sendiri dinilai tengah melirik tiga proyek pembangunan yang sedang dikejar oleh pemerintah Indonesia. Di antaranya proyek transportasi, hilirisasi, dan infrastruktur. Dalam proyek bersama yang disepakati nanti, Amerika Serikat akan menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis.

Sebagai langkah awal kerja sama, Amerika akan mengirimkan perwakilannya ke Indonesia untuk melakukan survei lapangan. Pada tanggal 21 Oktober nanti, Luhut akan memastikan pihak OPIC akan menyambangi Indonesia untuk melihat langsung proyek-proyek infrastruktur, transportasi, dan hilirisasi yang sedang dikerjakan.

Sebelumnya, Luhut juga mengatakan bahwa ada sejumlah investor asal Negeri Paman Sam yang ingin bekerja sama untuk mengelola Pulau Komodo. Luhut menyebut kerja sama dengan perusahaan dalam negeri diperlukan agar pengelolaan kawasan tersebut tetap berada di tangan anak bangsa.

"Ada beberapa (investor yang mau), Amerika yang jelas. Tapi dia harus kongsian dengan dalam negeri," kata Luhut, Senin (7/10) lalu. "Perusahaan dalam negeri kan ada yang bagus-bagus juga."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait